Â
Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menjelaskan alasan Presiden Joko Widodo atau Jokowi memilih Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto menjadi calon Panglima TNI.
Baca Juga
Dia menyampaikan bahwa pemilihan calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Mulai dari, kualifikasi kepangkatan, kepemimpinan, hingga kebutuhan strategis pertahanan negara.
Advertisement
"Presiden memiliki hak prerogatif untuk memilih Panglima TNI, dengan mempertimbangkan berbagai aspek: kualifikasi kepangkatan, kepemimpinan, profesionalisme, rotasi antar matra, serta berdasarkan kebutuhan strategis pertahanan negara," kata Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa (31/10/2023).
Sebelumnya, DPR RI telah menerima surat presiden (surpres) terkait pergantian panglima TNI. Ketua DPR Puan Maharani menyatakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengusulkan nama Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai calon panglima TNI.
Agus Subiyanto diusulkan untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Yudo Margono yang memasuki masa pensiun pada 26 November 2023.
"Pimpinan DPR sudah menerima surpres dari presiden terkait dengan usulan pengganti calon panglima TNI," kata Puan Maharani di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (31/10/2023).
Puan menyebut, nama Jenderal TNI Agus Subiyanto yang diusulkan oleh Jokowi sebagai pengganti Jenderal Yudo.
"Nama yang diusulkan oleh Presiden adalah Jenderal TNI Agus Subiyanto yang saat ini menjabat sebagai KSAD," kata Puan.
Agus Subiyanto dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara Jakarta, Rabu 25 Oktober 2023. Agus menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun pada November 2023.
Â
Infanteri Kopassus TNI AD
Agus Subiyanto merupakan pria kelahiran 5 Agustus 1967 di Cimahi dan lulusan dari Akademi Militer (Akmil) pada 1991. Diketahui, Agus mempunyai pengalaman dalam infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.
Infanteri sendiri merupakan pasukan tempur darat utama yaitu pasukan pejalan kaki yang dilengkapi persenjataan ringan. Mereka dilatih serta disiapkan untuk melaksanakan pertempuran dalam jarak dekat.
Seseorang yang menjadi infanteri harus mempunyai sejumlah kemampuan mulai dari berkelahi, menembak, hingga bertempur dalam medan dan cuaca beragam.
Dalam karier militernya, Agus Subiyanto mengawali sebagai Kasi Ops Sektor A di Timor Timur. Setelah itu, ia kembali ke satuannya dan menjabat sebagai Komandan Batalion 22 Grup 2 Kopassus dan Kepala Penerangan Kopassus.
Sejak itu, Agus juga pernah menjabat beberapa posisi strategis.
Â
Advertisement
Karier Agus Semakin Berkembang
Kariernya dalam dunia militer semakin berkembang dan menanjak sehingga dipercaya untuk mengisi sejumlah jabatan strategis. Di antaranya pernah menjadi Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta.
Kemudian, ia juga pernah menjadi Wakil Asops Divisi 2 Kostrad pada 2011 dan Asops Kasdam I/Bukit Barisan pada 2014. Selain itu, pria berusia 56 tahun tersebut pernah menjabat sebagai Komandan Resimen Induk Kodam II/Sriwijaya pda 2017.
Agus juga pernah menjabat menjadi Komandan Korem 132/Tadulako (2017) dan Wadanpussenif Kodiklatad (2019). Dia juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres (2020 dan Wakil KSAD (2022).
Sepanjang kariernya tersebut Agus juga sering bersinggungan dengan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mengingat ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo Agus saat itu menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) 0735/Surakarta pada 2009-2011.
Mempunyai perjalanan karier yang sangat bersinar, Agus Subiyanto saat ini resmi menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman. Sebelumnya, Agus sudah mendampingi Jenderal Dudung selama ia menjabat sebagai Wakil KSAD.