Liputan6.com, Jakarta - Polres Metro Depok telah mengungkap identitas dua siswi yang terlibat baku hantam dalam video viral di media sosial. Masing-masing berinisial ARN (14) dan MIK (16) dari dua sekolah yang berbeda.
Saat ini salah satu siswi yang melakukan penyerangan telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan. Kepada polisi, dia mengaku awal dari perselisihan lantaran dipicu persoalan asmara.
Baca Juga
Sebelumnya, pelaku mengaku terlebih dulu dirinya terprovokasi oleh satu saksi pria hingga akhirnya menyerang korban.
Advertisement
"Sementara kita dalam pendalaman karena dari informasi pelaku, bahwa dia diprovokasi karena baru saja diputuskan masalah cowok dengan inisial saksi D," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Markus Simaremare kepada Liputan6.com, Selasa, 31 Oktober 2023.
Selain mengamankan pelaku, Polres Metro Depok saat ini telah memeriksa lima saksi. Dari mereka terugkap bahwa kedua siswi berasal dari sekolah yang berbeda, dimana korban masih duduk di kelas 9 sementara tersangka adalah siswa SMK kelas 10.
Sebelumnya, detik-detik pelaku terlibat adu mulut dengan korban terekam dalam video berdurasi 27 detik. Saat cekcok terjadi, terlihat sejumlah siswa lain mengenakan rok biru SMP di dekat keduanya. Tak lama baku hantam pun terjadi.
Lantas, bagaimana dengan kondisi siswi yang menjadi korban penyerangan oleh pelaku saat ini?
Berikut sederet fakta viral video baku hantam dua siswa di Depok yang dipicu soal urusan asmara hingga berujung penganiayaan dihimpun dari Liputan6.com:
1. Video Baku Hantam 2 Siswi Viral di Media Sosial
Sebuah video aksi baku hantam diduga siswi SMP viral di media sosial Kota Depok. Berdasarkan akun Instagram Sawangan update, lokasi baku hantam diduga siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) terjadi di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok.
Pada video berdurasi selama 27 detik, terlihat sejumlah perempuan sedang berada didekat dua siswa yang masing-masing mengenakan rok biru SMP dan celana training. Kedua perempuan tersebut sempat terlibat cekcok dan tidak lama kemudian terjadi baku hantam.
Berdasarkan dari media sosial, diketahui korban berasal dari sekolah Darul Quran dan lokasi perkelahian tersebut di dekat sekolah korban.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Bojongsari, Kompol Yefta Ruben mengatakan, telah menerima informasi dan sedang menindaklanjuti video perkelahian yang diduga siswi SMP.
"Sedang dilakukan penyelidikan dari Polsek sedang menemui korban,” singkat Yefta Ruben, Selasa, 31 Oktober kemarin.
Advertisement
2. Perselisihan Dua Siswi Dipicu Persoalan Asmara
Dua remaja yang bertikai, masing-masing berinisial ARN (14) dan MIK (16) telah dimintai keterangan. Pemeriksaan sementara, keduanya terlibat perselisihan lantaran dipicu masalah asmara.
Perselisihan tersebut terjadi di Jalan H Tholib pada Sabtu, 28 Oktober sekitar pukul 14.00 WIB.
Setelah pulang sekolah, korban diketahui berada di TKP bersama dengan pelaku dan beberapa rekan lainnya. Pelaku dan korban berselisih dan terdapat satu saksi pria memprovokasi pelaku.
"Saksi pria mengatakan, ayo pukul. Sehingga pelaku menyerang dan membanting korban hingga terjatuh," jelas Simaremare.
Aksi tersebut sempat direkam dan tersebar ke beberapa grup WhatsApp, akhirnya viral di media sosial.
3. Polisi Dalami Motif Penganiayaan
Pelaku dan korban usianya di bawah umur dan masih dalam pendalaman unit PPA Polres Metro Depok.
"Pelaku sudah diamankan dan akan dilakukan pendalaman motif melakukan perundungan maupun penganiayaan," ucap Simaremare.
Polres Metro Depok juga sedang mendalami dengan memeriksa lima saksi yang mengetahui peristiwa tersebut. Diketahui korban merupakan siswa SMP kelas 9 dan tersangka siswa SMK kelas 10.
“Mereka ini berbeda sekolah, korban sudah membuat laporan dan telah kami terima,” jelas Simaremare.
Advertisement
4. Korban Alami Luka Lebam di Wajah dan Punggung
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di bagian wajah dan punggung usai dipukuli tersangka. Selain itu, Polres Metro Depok akan memastikan kondisi korban dan kemungkinan adanya trauma pada korban.
"Nanti kita akan lakukan pemeriksaan psikologis terhadap korban," ungkap Simaremare.
Polres Metro Depok berusaha memeriksa dan meminta keterangan dari korban, pelaku, dan saksi.
5. Akan Ada Upaya Mediasi
Selain itu, Polres Metro Depok juga tidak menutup kemungkinan kasus tersebut akan dilakukan mediasi karena antara pelaku dan korban masih berusia dibawah umur.
"Sementara karena anak dibawah umur kita mediasi dulu," pungkas Simaremare.
Hal senada juga diungkap oleh Dinas Pendidikan Kota Depok. Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah mengatakan akan melakukan mediasi antara kedua siswi baik korban maupun tersangka.
Saat ini Disdik Kota Depok sedang melakukan pengecekan terlebih dahulu video yang viral di media sosial.
"Akan dicek dan dikonfirmasi dulu," ucap Siti.
Advertisement