Sukses

4 WNI Sudah Dievakuasi ke Kairo, 6 Orang Bertahan di Gaza

Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan sosial untuk rakyat Palestina yang berada di Gaza. Bantuan diberangkatkan dari Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (4/11/2023).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan sosial untuk rakyat Palestina yang berada di Gaza. Bantuan diberangkatkan dari Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu (4/11/2023).

"Untuk bantuan pertama ini yang akan menjadi komandan adalah Pak Wamenlu (Pahala Mansury). Jadi Pak Wamenlu akan berangkat bersama dengan pesawat-pesawat yang akan berangkat di tahap pertama ini," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kepada wartawan di lokasi.

"Yang tahap kedua seperti yang Bapak Presiden tadi sampaikan, kita sedang persiapkan termasuk alat-alat yang cukup besar untuk kesehatan. Karena concern kita adalah untuk pelayanan kesehatan di sana yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang memang tidak gampang," sambungnya.

Selain itu, terkait dengan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Gaza disebutnya sudah ada yang dievakuasi. Kini, WNI tersebut tengah berada di Kairo.

"Nah, kemarin saya sudah sampaikan kepada media bahwa satu keluarga WNI sudah berhasil kita evakuasi. Jadi 4 WNI plus 1 istri dari WNI, beliau sudah berada di Kairo bersama dengan KBRI kita di Kairo dan kita sedang berupaya untuk mengevakuasi satu lagi keluarga," kata Retno.

"Jadi 3 WNI plus 1 istri WNI yang akan kita coba terus untuk dievakuasi karena untuk evakuasi itu sendiri nama-nama itu harus mendapat approval. Ada syarat-syarat administrasi yang sekali lagi teman-teman ini dalam kondisi yang tidak normal sehingga prosesnya juga memakan waktu yang cukup lama," dia menambahkan.

2 dari 4 halaman

6 WNI Memilih Bertahan di Gaza

Retno menegaskan pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan beberapa WNI yang masih berada di Gaza. Karena, hingga kini masih ada enam orang yang masih berada di Gaza.

Ternyata, dari enam orang tersebut, tiga orang di antaranya tetap untuk memilih berada di Gaza. Mereka diketahui relawan dari MER-C.

Retno pun meminta kepada masyarakat untuk tetap mendoakan masyarakat atau WNI untuk tetap diberikan keselamatan.

"WNI ada 3 di Gaza Utara, ada 3 itu relawan MER-C yang beliau itu bekerja juga membantu rumah sakit Indonesia di Gaza Utara. Sementara yang satu keluarga bapak 2 anak dan satu istri itu ada di Gaza Selatan," ungkapnya.

"Jadi yang masih ada di sana kalau dihitung dari WNI-nya ada 6 yang, empat sudah keluar yang enam masih di sana, tapi yang MER-C itu sudah kita hubungi, terus menyatakan beliau memutuskan untuk tetap tinggal," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Prabowo Bangun Rumah Sakit TNI di Gaza

Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan pihaknya membuka semua rumah sakit TNI untuk merawat pasien-pasien dari Palestina. Hal ini juga telah disampaikan Prabowo kepada Dubes Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al Shun.

"Tadi saya sudah sampaikan ke Duta Besar Palestina, kita membuka semua rumah sakit TNI untuk siap menerima pasien-pasien dari Palestina. Ini sudah saya sampaikan," kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Jumat (4/11/2023).

Prabowo akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkuasa untuk membangun rumah sakit TNI di Gaza, terutama pemerintah Mesir dan negara-negara lain. Dengan begitu, korban-korban di Palestina bisa dievakuasi di RS TNI.

"Kemudian juga kita akan koordinasi dengan pihak Mesir di sana, TNI juga siap mengirim kapal rumah sakit, kapal rumah sakit untuk standby di sana untuk lebih memberikan bantuan yang lebih banyak," jelas Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga akan mengundang Duta Besar Mesir dan Duta Besar Palestina pada Senin, 6 November 2023. Koordinasi ini untuk memperlancar bantuan bagi masyarakat Gaza.

"Untuk memperlancar, membantu koordinasi dan sebagainya. Kita terus koordinasi, hari Senin saya undang Duta Besar Mesir sama Duta Besar Palestina untuk koordinasi bantuan-bantuan selanjutnya," tutur Prabowo.

4 dari 4 halaman

Indonesia Kirim Bantuan untuk Rakyat Palestina

Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap pertama seberat 51,5 ton untuk Palestina, Sabtu (4/11/2023). Adapun bantuan yang dikirim Indonesia antara lain, bahan makanan, alat medis, selimut, tenda, hingga logistik lainnya yang dibutuhkan di Gaza, Palestina.

"Ini adalah bantuan tahap pertama, dibawa menggunakan tiga pesawat dan berisi 51,5 ton bantuan berupa bahan makanan, alat medis, selimut, tenda dan barang-barang logistik lainnya yang telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di Gaza," jelas Presiden Jokowi saat melepas bantuan di Pangkalan TNI AU Jakarta Timur, Sabtu (4/11/2023).

Bantuan dibawa dengan menggunakan tiga pesawat hercules milik TNI AU yang diberangkatkan dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta. Nantinya, bantuan tersebut akan disalurkan ke Gaza melalui Mesir.

"Alhamdulillah pada pagi hari ini bantuan Indonesia untuk rakyat Palestina akan segera diberangkatkan menuju ke Bandara El Arish di Mesir, kemudian akan diteruskan dan disalurkan ke Gaza," ujar Jokowi. 

Bantuan Tahap Kedua Sedang Disiapkan

Jokowi menyampaikan bantuan tahap kedua sedang dalam proses persiapan dan akan segera dikirimkan ke Palestina. Menurut dia, bantuan kemanusiaan ini gabungan dari pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang disalurkan melalui berbagai lembaga kemanusiaan.

"Ada yang dari Baznas, IHA (Indonesian Humanitarian Alliance), dari PMI, dari Kita Bisa, dan juga dari pemerintah, TNI dan Polri," kata Jokowi.

Dia berharap semakin banyak masyarakat dan dunia usaha yang menyalurkan bantuan untuk Palestina. Jokowi menyebut bantuan tersebut merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian bangsa Indonesia terhadap tragedi kemanusiaan di Gaza.

"Ini merupakan wujud solidaritas Indoensia, wujud kepedulian bangsa indoensia terhadap kemanusiaan, karena tragedi kemanusiaan yang ada di Gaza tidak dapat diterima dan harus sesegera mungkin dihentikan," tutur Jokowi.

"Saya ingin menekankan kembali, bahwa Indoensia akan terus bersama perjuangan bangsa Palestina," sambung Jokowi.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com