Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Trenggalek memiliki display batik dari berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sarinah Mall, Jakarta sejak 2017 silam. Salah satu UMKM yang mampu meraup omzet besar, yakni mencapai Rp50 juta per bulan adalah Batik Alya lewat koleksi batik Terang Galih.
Batik Terang Galih sendiri adalah batik khas Trenggalek yang memiliki ciri khas pada motif buah dan aneka hasil bumi Trenggalek seperti manggis dan cengkeh. Untuk melestarikan batik tersebut, Pemkab Trenggalek melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan pun menghadirkan merek dagang bersama (communal branding).
Dengan communal branding itu, semua pengrajin yang ada di Kabupaten Trenggalek bisa menggunakan corak secara bersama-sama. Selain itu, para pengrajin juga diperbolehkan melakukan kreasi pada karya batik masing-masing.
Advertisement
Berkat langkah Pemkab Trenggalek melalui communal branding, batik terang galih dari Alya Batik berhasil meraup omzet cukup besar dengan inovasi yang dihadirkan sehingga konsumen tidak seperti menggunakan pakaian yang "seragam" dan kualitas produk pun tetap dijaga dengan motif dan warna terbatas.
Selain hadir di Sarinah, Pemkab Trenggalek juga menyediakan display Batik Terang Galih di 'Kota Gaplek' itu lewat Galeri Gemilang (Gerakan Mutu Industri Cemerlang). Galeri Gemilang tersebut bertujuan untuk memudahkan wisatawan baik lokal maupun non lokal agar tertarik membeli produk-produk unggulan dari Kabupaten Trenggalek.
Â
Strategi Jadikan UMKM Naik Kelas
Dilansir dari berbagai sumber, Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Trenggalek melakukan beberapa strategi guna membuat UMKM, khususnya pelaku UMKM batik bisa naik kelas. Beberapa langkah yang dilakukan Komidag Trenggalek adalah membina para pelaku usaha dengan pelatihan untuk menambah wawasan terkait kreativitas dan inovasi kain batik.
Selain itu, Komidag Trenggalek juga menghadirkan batik khas yang hingga kini masih mejeng di Sarinah Mall, Jakarta. Tak hanya itu, Komidag Trenggalek juga menyediakan kredit kepada para pelaku usaha batik sebagai modal berusaha, kepada perintis awal usaha batik maupun pengusaha berpengalaman.
Komidag Trenggalek juga memberikan bantuan untuk pelaku usaha dalam kegiatan pemasaran. Mulai dari melakukan Communal Branding, rutin menyelenggarakan dan mengikuti berbagai event pameran agar batik terang galih semakin dikenal secara nasional atau internasional.
Pameran yang rutin dilakukan oleh Pemkab Trenggalek untuk memasarkan batik terang galih, salah satunya Pentas Budaya yang kerap digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta setiap tahunnya. Selain itu, ada pula acara halal bihalal anggota IKAT (Ikatan Orang Asli Trenggalek) saat lebaran yang menghadirkan pentas seni dan pameran batik di Jakarta.
Â
(*)
Advertisement