Sukses

Meski Tak Lolos Jadi Peserta Pemilu 2024, Partai Pelita Tetap Akan Jalin Hubungan dengan Masyarakat

Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Pelita Din Syamsuddin mengungkapkan, Partai Pelita merupakan partai baru, partai anak muda yang tidak lolos untuk menjadi peserta Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Pelita Din Syamsuddin mengatakan bahwa saat ini telah melakukan pengukuhan pengurus partai untuk periode 2022-2027 yang dipimpin oleh Ketua Umum Ari Chandra Kurniawan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Saifullah Abu Bakar

Din mengungkapkan, Partai Pelita merupakan partai baru, partai anak muda yang tidak lolos untuk menjadi peserta Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

"Partai Pelita sebagai partai baru, partai anak-anak muda, memang tidak lolos untuk menjadi peserta Pemilu 2024, namun bertekad untuk menjadi partai sejati," ujar Din Syamsuddin ketika diwawancarai oleh wartawan saat menghadiri acaranya di Millenium Hotel Sirih, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Tak hanya itu, Din juga menyampaikan jika partai ini akan menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik yang sesuai. Lalu, partai ini juga akan menjalin hubungan antar kelompok masyarakat.

"Partai yang menjalankan fungsi-fungsinya sebagai partai politik, baik untuk merajut hubungan antar kelompok-kelompok masyarakat, kedua melakukan pendidikan politik, kaderisasi politik, dan yang ketiga melakukan pengawasan sosial politik," ucap Din.

Menurut dia, walaupun tidak mengikuti Pemilu, namun Partai Pelita tidak kehilangan semangat untuk mencerahkan hati nurani bangsa. Hal tersebut sesuai dengan misi dari partainya untuk mencerahkan nurani bangsa.

"Walaupun tidak ikut pemilu, namun kita tidak kehilangan semangat untuk mencerahkan nurani bangsa sesuai dengan misi Partai Pelita," jelas Din Syamsuddin.

 

2 dari 3 halaman

Partai Pelita Luncurkan Logo Baru, Ada Warna yang Digandrungi Gen Z dan Milenial

Sebelumnya, launching atau Peluncuran Logo Baru serta Pengukuhan Pengurus DPP Partai Pelita dilakukan pada hari ini, Rabu (8/11/2023) di Millenium Hotel Sirih, Jakarta.

Ketua Umum DPP Partai Pelita Ari Chandra Kurniawan menjelaskan bahwa pada logonya bisa menyala, seperti pelita, lentera, atau api. Hal ini karena di tengah logonya terdapat warna putih yang diartikan sebagai lambang dari kemurnian mereka.

"Itu adalah nyala pelita atau lentera atau api. Kita menyebutnya api tauhid. Karena di tengah-tengahnya itu warna putihnya itu sebagai lambang kemurnian kita," ujar Ari Chandra di Millenium Hotel Sirih, Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Tak hanya itu, Ari menyebut, terdapat api yang menerobos lingkarannya. Api tersebut, kata dia, mengartikan jika Partai Pelita akan menembus batasan yang dimilikinya.

"Kalau teman-teman lihat itu ada api yang menerobos lingkaran, artinya kita siap untuk menembus batasan. Karena memang pikiran-pikiran muda harus ada outbox thinking," kata Ari.

Ari mengungkapkan, di dalam logo terbaru tersebut terdapat kaligrafi dari lafaz Allah yang memberikan arti bahwa mereka akan dipantau dan disaksikan dalam jalan kebenaran.

"Kemudian ada semacam kaligrafi lafadz Allah di dalamnya, walaupun itu mirip ya. Mirip artinya setiap langkah kita agar senantiasa ingat bahwa kita dipantau, disaksikan, dan berada dalam jalan kebenaran," ungkap Ari.

 

3 dari 3 halaman

Menjadi Partai Idola dan Idaman dari Gen Z

Menurut Ari, Partai Pelita memilih warna yang digandrungi oleh milenial maupun generasi Z atau Gen Z. Partai ini juga akan memilih warna warna yang fresh ketika dilihatnya.

"Warnanya warna milenial. Warnanya warna Gen Z, warna milenial. Jadi kalau kita lihat esport, metaverse, warna-warna yang fresh seperti itu, itu adalah warna yang sedang digandrungi," terang Ari.

Ari Chandra mengungkapkan jika Partai Pelita akan menjadi partai idola dan idaman dari para gen Z maupun milenial

"Partai pelita akan ikut mewarnai terutama ini akan menjadi partai idola dan partai idaman gen Z, Milenial," ucap dia.

Menurut Ari, saat ini gen Z haru dibela tidak hanya menjadi komunitas bonus demografi saja, namun persoalan ataupun permasalahan yang dimiliki oleh mereka harus dibantu.

"Karena kita berpikir gen Z ini harus dibela, bukan cuma jadi komunitas bonus demografi, tapi kemudian persoalan-persoalan mereka tidak ada yang membantu, tidak ada yang memikirkan," kata dia.

Ari juga menjelaskan bahwa Partai Pelita akan segera hadir untuk membela dan memberikan solusi yang sesuai dengan mereka.

"Judi online kita nomor satu di dunia, pinjol kita nomor satu di Asia, mental health issue, kemudian masalah bunuh diri kita sangat luar biasa, maka Partai Pelita hadir untuk membela dan hadir di tengah tengah mereka memberikan solusi yang konkret nanti," jelas Ari.