Liputan6.com, Jakarta - Seekor rubah berwarna putih dan oranye duduk dengan tenang ketika Liputan6.com memangku dan memeluknya. Bulunya yang tebal dan halus sangat mirip dengan boneka. Dia sangat penurut ketika Liputan6.com mencoba menggendongnya. Rubah yang ramah ini hanya bisa ditemukan di Zao Fox Village, Jepang.
Liputan6.com berkesempatan bermain dengan rubah-rubah ini ini dengan terbang dari Jakarta ke Jepang menggunakan Japan Airlines atas undangan Japan National Tourism Organisation pada Rabu, 8 November 2023 dan mendarat di Bandara Narita, Jepang.
Tempat ini merupakan penangkaran rubah yang terbesar atau mungkin satu-satunya di dunia karena terdapat ratusan rubah yang berkeliaran diarea tersebut. Tempat penangkaran ini dibuat semirip mungkin dengan hutan, agar rubah-rubah itu dapat berkembang biak dengan nyaman.
Advertisement
Ketika pertama kali menginjakan kaki, kita bisa melihat kawanan rubah berlari ke sana-sini di antara bebatuan, saling mengigit, makan atau tertidur di taman atau pinggir jalan. Ada pula rubah yang sedang bersantai di pondok kayu atau berbaring di daun-daun yang rontok saat musim gugur. Pengunjung tak perlu khawatir jika ingin melihat kehidupan rubah-rubah itu dengan dekat.
Lokasinya sendiri berada di dekat gunung Zao, Shiroishi, Prefektur Miyagi. Setidaknya, hutan ini dihuni 100 lebih rubah dari enam jenis yang berbeda, termasuk rubah merah dan rubah perak yang langka.
Terdapat banyak dongeng rakyat, mitos, dan legenda tentang rubah di Jepang. Rubah diyakini dapat berubah menjadi berbentuk manusia dan senang berbuat curang.
Mereka tidak akan menyerang pengunjung selama kita tak menganggunya. Serta benar-benar patuh terhadap peraturan yang diberikan oleh pengelola. Contohnya, kita tak boleh memegang rubah dengan ranting, tak boleh berlari jika ada rubah yang mendekat dan jangan berisik.
Selain berkeliling hutan dan melihat kehidupan rubah tanpa batasan waktu, kita juga bisa menggendong, berfoto dan memberi makan diarea khusus. Namun, tetap harus memperhatikan keselamatan.
Â
Keselamatan adalah Prioritas
Meskipun rubah tampak menggemaskan dan jinak, mereka tetap hewan liar. Perhatikan penjelasan aturan oleh anggota staf saat Anda memasuki taman. Kita tidak diizinkan menyentuh rubah dan dilarang memberi makanan dari luar. Dalam beberapa kasus, rubah mati karena menelan sesuatu secara tidak sengaja.
Kita harus terus berjalan atau bergerak saat berada di dalam hutan. Jika berdiri diam, rubah yang penasaran bisa menggigit sepatu dan celana kita. Untuk masuk ke area Zao Fox Village, kita harus membeli tiket seharga 1000 yen.
Â
Sementara jika ingin memegang dan berfoto maka ada biaya tambahan sebesar 700 yen.
Sebelum pulang, kita dapat membeli suvenir karakter rubah di toko di dalam area tersebut.
Advertisement
Bagaimana Menuju Zao Fox Village?
Untuk menuju Zao Fox Village, kita dapat naik kereta api atau bus dan dilanjutkan dengan taksi atau layanan bus antar jemput.
Misalnya kita dari Tokyo, maka bisa naik Shinkansen Tohoku ke stasiun Shiroishi-Zao. Atau naik kereta api atau bus antar kota ke Sendai. Dari Sendai, kita dapat naik kereta api JR lokal yang langsung menuju ke Stasiun Shiroishi selama 45 menit.Dari kedua stasiun, kita harus naik taksi atau bus antar jemput untuk mencapai Fox Village.