Liputan6.com, Kutai Kartanegara Dalam upaya mewujudkan program ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) memberi perhatian besar kepada para petani maupun kelompok tani. Itu karena Pemkab Kukar juga menjadi salah satu daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang konsen dalam peningkatan produksi pertanian.Â
Pemkab Kukar kembali menyalurkan bantuan berupa kultivator sebanyak 43 unit, pupuk NPK sebanyak 38.500 Kg dan pupuk Urea sebanyak 45.000 Kg. Bantuan tersebut disalurkan untuk Kelompok Tani di Kecamatan Samboja Barat dan Kecamatan Samboja. Sementara bantuan pupuk disalurkan untuk Kelompok Tani di Kelurahan Amborawang Laut.Â
"Semoga bantuan ini dapat membantu petani dalam melakukan kegiatan usaha taninya, baik pada lahan sawah maupun lahan kering," ucap Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin yang hadir langsung menyerahkan bantuan tersebut, Senin (13/11)
Rendi menjelaskan, perhatian Pemkab Kukar di sektor pertanian masuk dalam Program Pembangunan Pertanian dalam Arti Luas Berbasis Kawasan dan Program Hilirisasi Produk Pertanian. Tujuan dari program tersebut di antaranya, meningkatkan nilai tambah serta daya saing, memperkuat sistem usaha tani dan memperkuat kelembagaan petani.Â
"Alhamdulillah sampai saat ini, Kukar masih menjadi daerah penyanggah utama pangan di Kaltim, baik untuk tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan," katanya.Â
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Tahun 2022, dari 64.970 Hektar luas panen padi di Kaltim, 27.981,31 Hektar berada di wilayah Kukar. Sedangkan untuk jumlah produksi Gabah Kering Giling (GKG) di 2022, dari 239.430 ton, terdapat 105.030 ton berasal dari Kukar.
"Hal ini menunjukan bahwa Kukar memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis dalam menopang kebutuhan pangan di Kaltim. Terlebih, nantinya Kukar menjadi salah satu wilayah penyangga IKN. Apalagi nanti Kecamatan Samboja Barat dan Kecamatan Samboja menjadi bagian dari wilayah IKN. Harapan kami, dengan adanya bantuan alsintan dan pupuk, dapat mendorong efektifitas kegiatan pertanian," katanya.Â
Â
(*)