Sukses

Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 16 November 2023: Pagi Cerah Berawan, Siang Diguyur Hujan

Cuaca di sebagian besar wilayah Tanah Air diprakirakan cerah, berawan, dan cerah berawan pada Kamis pagi (16/11/2023),

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca di sebagian besar wilayah Tanah Air diprakirakan cerah, berawan, dan cerah berawan pada Kamis pagi (16/11/2023). Demikianlah prakiraan cuaca Indonesia hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga melaporkan ada kabut di Pekanbaru serta hujan berintensitas ringan di Samarinda dan Medan pagi ini.

Melalui laman resmi BMKG www.bmkg.go.id, cuaca ndonesia pada siang hari nanti diprakirakan lebih beragam, yaitu sebagiannya cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, dan hujan petir.

Sejumlah wilayah Indonesia diprediksi akan turun hujan dengan intensitas ringan, misalnya di Banda Aceh, Denpasar, Serang, Banjarmasin, Kupang, dan Kota Jayapura pada siang nanti.

Hujan berintensitas sedang siang hari nanti diprakirakan guyur Bandung, Mataram, dan Medan, serta waspada hujan petir di Yogyakarta, Pontianak, juga Pangkal Pinang.

Begitu pula di malam hari, cuaca Indonesia sebagiannya diprediksi akan cerah, berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan lebat, dan hujan petir.

Wilayah Yogyakarta, Semarang, Palangkaraya, Samarinda, Pekanbaru, dan Palembang diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan di malam hari nanti.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Denpasar  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Serang  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Yogyakarta   Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Berawan  Berawan  Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Cerah  Cerah
 Jambi   Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Bandung   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Hujan Sedang
 Semarang   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Surabaya   Cerah  Cerah  Cerah Berawan
 Pontianak   Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Palangkaraya  Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Samarinda  Hujan Ringan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Tarakan   Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Tanjung Pinang   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Bandar Lampung  Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Ambon   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Ternate   Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Mataram   Cerah Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Kupang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Kota Jayapura  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Manokwari   Berawan  Berawan  Berawan
 Pekanbaru   Kabut  Berawan  Hujan Ringan
 Mamuju   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Makassar   Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Manado    Cerah  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Palembang  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Medan   Hujan Ringan  Hujan Sedang  Hujan Lebat
2 dari 4 halaman

Atasi Perubahan Iklim, BMKG Berkolaborasi dengan Badan Cuaca Seluruh Negara

Sementara itu, dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global. 

"Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Liputan6.com, Jumat 3 November 2023.

Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut. 

"Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena. 

3 dari 4 halaman

Mitigasi untuk Hadapi El Nino

Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia. 

"Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena. 

Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.   

"Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena. 

"Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia. 

Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait. 

"Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena. 

4 dari 4 halaman

Tidak Bisa Sendiri

Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim. 

"Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena. 

Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.

Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.