Sukses

Wali Kota Bontang Kukuhkan 499 Pengurus Kelana Guna Mitigasi Risiko Kebencanaan

Sebagai upaya konkret untuk menghadapi risiko kebencanaan, Pemerintah Kota Bontang mengukuhkan 499 Ketua RT di masing-masing kelurahan sebagai pengurus Kelana.

Liputan6.com, Bontang Sebagai upaya konkret untuk menghadapi risiko kebencanaan, Pemerintah Kota Bontang mengukuhkan 499 Ketua RT di masing-masing kelurahan sebagai pengurus Kelurahan Tangguh Bencana (Kelana). Selain itu, pengukuhan ini juga mencerminkan komitmen Kota Bontang dalam mitigasi bencana di tingkat nasional dan internasional.

Di sisi lain, Wali Kota Bontang, Bari Rase mengungkapkan bahwa berkat prestasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang, dirinya dipercaya sebagai pembicara dalam pengelolaan kebencanaan dan beberapa kali diundang ke luar negeri sebagai pembicara dalam hal penanggulangan bencana.

“Kemarin di Korea Selatan, saya juga diundang sebagai pembicara. Mereka mengapresiasi Bontang yang dikenal kota industri dengan risiko berat namun berhasil mencapai zero insiden,” ungkapnya.

Untuk itu, Basri meminta berbagai pengalaman dan pembelajaran dari setiap daerah dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan diri dan tidak hanya selama bencana tetapi juga pasca bencana.

"Kelurahan Tangguh Bencana yang baru saja dikukuhkan, memiliki tanggung jawab besar dalam menangani berbagai jenis bencana, termasuk bencana alam, bencana lingkungan, bencana industri, bencana sosial, dan bencana manusia," ujarnya.

“Harapannya, Kelana ini dapat memberikan edukasi yang lebih baik terhadap lingkungan sekitarnya,” imbuh Basri.

2 dari 2 halaman

Potensi Bencana Industri

Basri menyebut bahwa Kota Bontang memiliki potensi bencana industri. Pasalnya, Bontang punya industri besar seperti PT Badak, Pupuk Kaltim, Amoniak, pabrik bahan peledak.

“Ketika kita tidak hati-hati semua bisa menimbulkan bencana. Alhamdulillah melalui kepala BPBD yang baru dengan waktu yang tidak begitu lama mampu mengukuhkan Pengurus Kelana,” sebutnya.

Bari juga menekankan terkait dengan betapa pentingnya perhatian pada pelatihan agar anggota kelurahan benar-benar dapat memberikan edukasi efektif kepada teman-teman di lingkungan sekitar, minimal keluarga.

“Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang berkebun untuk tidak melakukan pembakaran dalam menggarap lahan,” ujarnya.

Di sisi lain, Perwakilan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim, Ivan Ramdhani memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Kota Bontang dalam membentuk Kelurahan Tangguh Bencana. Menurutnya, Kelana merupakan program pusat yakni Desa Tangguh Bencana. 

“Kami apresiasi BPBD Bontang yang dalam waktu setahun berhasil membentuk Kelana. BPBD Bontang juga salah satu BPBD terbaik di Kaltim,” ujarnya.

“Kami juga berencana akan ada bantuan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai bentuk dukungan dalam penanganan kebencanaandi Bontang," imbuh Ivan.

 

(*)