Sukses

Densus 88 Antiteror Tangkap 4 Terduga Teroris di Riau

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap tersangka teroris. Kali ini ada empat orang yang diciduk di wilayah Riau.

Liputan6.com, Jakarta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap tersangka teroris. Kali ini ada empat orang yang diciduk di wilayah Riau.

"Betul. Empat orang (tersangka teroris ditangkap)," kata Juru Bicara Densus 88 Polri, Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Rabu (22/11/2023).

Namun, Aswin belum merinci kronologi penangkapan dan jaringan dari keempat tersangka teroris tersebut. Termasuk barang bukti yang berhasil disita dalam penangkapan.

"Nanti dari Humas Polri yang rilis ya," ujar Aswin.

Diketahui, Densus mengungkap data ada 110 pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap sepanjang 2023. Para pelaku teror ditangkap sebelum melancarkan aksi. Ada 42 di antaranya hendak menggagalkan pemilu 2024.

Meski ratusan orang telah berhasil ditangkap, namun untuk data tren tiga tahun terakhir mengalami penurunan. Mengacu tahun 2021 tercatat ada 370 tersangka teroris yang telah diamankan dengan total 6 kejadian aksi teror.

"Terdapat tren penurunan kejadian teror dan pelaku tindak pidana terorisme dalam 3 tahun terakhir," kata Aswin dalam keteranganya, Kamis (2/11/2023).

Di antaranya, bom bunuh diri di depan Gereja Katedral di Jalan Kartini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan yang menewaskan 2 orang, pada 28 Maret 2021. Sampai aksi teror Zakiah Aini (ZA) yang menerobos masuk Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada 31 Maret 2021.

Sementara, untuk 2022 tercatat sebanyak 248 tersangka teroris ditangkap, dengan satu kejadian yaitu aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat pada Rabu (7/12/2022).

"Dan kita berharap, tahun ini kita bisa menjaga agar negara kita bebas dari peristiwa teror," kata Aswin.

2 dari 3 halaman

Jelang Pemilu 2024, Densus 88 Pantau Jaringan Teroris dan Organisasi Radikal

Jelang pemilu 2024, Densus 88 Antiteror Polri memantau jaringan serta sel-sel terorisme dan organisasi radikal. Jika mereka melakukan gerakan berbahaya dan cukup bukti, akan ditindak tegas.

"Semua masih dalam tahapan pemantauan, penyelidikan. Kalau memang cukup bukti pasti akan ditangkap," ujar Direktur Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri, Brigjen Pol Tubagus Ami Prindani, Senin (20/11/2023).

Densus 88 Antiteror masih melakukan pemantauan secara umum untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tak diinginkan selama pesta demokrasi pemilu 2024.

"Secara umum dipantau, secara khusus belum ada, tetapi kita akan bekerja keras memantau semua target-target," kata Tubagus.

3 dari 3 halaman

Pemetaan Densus 88 Antiteror di Wilayah Banten

Densus 88 Antiteror juga sudah memetakan wilayah Banten yang dikenal religius. Sehingga banyak masyarakat yang ingin belajar dan memahami agama, namun dikhawatirkan salah mengikuti aliran dan terjerumus dalam jaringan teroris yang dilarang oleh negara.

"Cuma kadang-kadang itu mereka tidak tahu aliran apa yang mereka ikuti, sehingga kadang-kadang mereka ikut dalam aliran radikal. Sebenarnya lebih banyak lagi yang moderat, harus hati-hati, itu adalah potensi-potensi," jelas Tubagus.

 

Reporter: Bachtiarurin Alam

Sumber: Merdeka.com