Liputan6.com, Jakarta - Beredar sebuah dokumen yang berisi nama-nama pejabat yang diganti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat reshuffle kabinet. Dalam dokumen yang berkop Kementerian Sekretaris Negara terlihat sejumlah pejabat yang diganti adalah kader PDI Perjuangan (PDIP).
Jabatan itu akan diisi kader partai dari koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menteri-menteri yang direshuffle dalam surat tersebut di antaranya Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto digantikan Indrajaya Murod, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menseskab Pramono Anung digantikan Yandri Susanto.
Selanjutnya, Menkumham Yasonna Laoly juga direshuffle digantikan Yusril Ihza Mahendra, Menteri Sosial Tri Rismaharini digantikan Agus Harimurti Yudhoyono.
Advertisement
Menpan RB Abdullah Azwar Anas dari PDIP ikut kena reshuffle. Anas digantikan Ibnu Susilo. Menpora Dito Ariotedjo digantikan Ilham Permana.
Bahlil Lahadalia juga dicopot dari posisi Menteri Investasi/Kepala BPKM digantikan Andi Sapran. Menteri berikutnya yang direshuffle adalah Menko Polhukam Mahfud MD digantikan Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
Mendikbudristek Nadiem Makarim adalah nama berikutnya yang direshuffle Jokowi. Posisi Nadiem diisi Kadarsah Suryadi.
Kemudian, Jenderal Agus Subiyanto baru dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang memasuki masa pensiun. Nama terakhir adalah Kepala BIN Budi Gunawan digantikan Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman.
Surat itu ditandatangani oleh Mensesneg Pratikno. Namun, Pratikno menegaskan bahwa surat tersebut palsu dan tidak benar.
Dia mengatakan bahwa Presiden Jokowi tak berencana melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Pratikno meminta semua pihak mewaspadai informasi yang beredar di media.
"Ini menunjukkan banyaknya hoax yang harus diwaspadai," jelas Pratikno kepada Liputan6.com, Rabu (22/11/2023).
Pratikno menegaskan bahwa surat yang beredar tersebut adalah hoaks.
"Hoaks," kata Pratikno.
Reaksi Budi Gunawan
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan angkat bicara soal isu pergantian Kepala BIN. Dia mengaku tak mengetahui soal jabatan Kepala BIN yang diisinya sejak 2016 akan digantikan oleh orang lain.
"Wah enggak tau," ucap Budi Gunawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman menjawab isu dirinya akan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan, usai tak lagi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Dia mengaku belum mengetahui soal isu tersebut.
"Belum tau saya juga (jadi Kepala BIN). Belum, belum," kata Dudung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Dudung menyebut dirinya belum mendapatkan penugasan baru dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai pensiun dari TNI. Namun, dia siap menjalankan tugas-tugas yang diminta oleh Jokowi.
"Belum (ada) sampai sekarang," ujarnya.
"Saya tegak lurus kepada Bapak Presiden," sambung Dudung.
Sementara Wakil Ketua PAN Yandri Susanto mengaku belum mengetahui terkait nama dia yang masuk dalam jajaran pengganti menteri di kabinet Jokowi.
"Oh belum tahu saya belum tahu. Belum tahu belum tahu, belum tahu," kata Yandri, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Saat dipertegas, perihal namanya masuk ke dalam jajaran nama pengganti para menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM), Yandri hanya senyum sambil berlalu meninggalkan awak media.
"No comment no comment," ujar Yandri.
Menteri dari PDIP Disebut Sudah Tak Nyaman di Kabinet
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap para menteri yang berasal dari partainya sudah merasa tak nyaman duduk di pemerintahan kabinet Jokowi.
"Jadi menteri di PDI Perjuangan tetap punya tanggung jawab untuk bangsa dan negara karena tugasnya sebagai pembantu Presiden Republik Indonesia siapapun itu presidennya," kata Hasto di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (18/11).
"Jadi tekanan-tekanan nggak ada, tapi ada batin yang kurang pas ya mungkin, tapi ya kita semua bekerja," sambungnya.
Menurutnya, PDIP sudah banyak mengalami peristiwa naik dan turun di perpolitikan.
"Sehingga kami sudah menampilkan suatu tingkat kedewasaan, ya ibaratnya ini ujian naik kelas ibaratnya ini ujian mental spiritual, ujian terhadap soliditas partai," kata Hasto.
"Ujian terhadap konsistensi di dalam semangat juang khususnya amanat reformasi ini semua ujian ujian bagi kami," ujarnya.
Namun, ketika ditanya apakah para menteri dari PDIP akan mundur dari kabinet, Hasto langsung menyudahi wawancara.
Namun, beredar isu menteri-menteri Jokowi yang berasal dari PDIP akan mundur dari kabinet. Saat ini dalam kabinet Jokowi ada tujuh orang menteri yang berasal dari PDIP.
Â
Advertisement
Isu Menteri dari PDIP Mundur
Mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Kemudian Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas dan Sekretaris Kabinet yaitu Pramono Anung.
Mensesneg Pratikno menegaskan jika isu mundurnya menteri-menteri dari PDIP ini tidak benar.
"Ah, enggak-enggak. Ana-ana wae (ada-ada saja isunya). Enggak ada, enggak," ucap Pratikno di UGM, Rabu (25/10).
Mantan Rektor UGM ini menyebut saat ini suasana dalam kabinet Jokowi tetap harmonis. Para menteri dinilai Pratikno tetap fokus bekerja sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Harmonis. Kerja. Fokus," ucap Guru Besar Fisipol UGM ini.