Sukses

Kapten Timnas AMIN Bantah Ada Komunikasi dengan Hasto PDIP Soal Tekanan Penguasa

Menurut Syaugi komunikasi antarpartai menjadi kewenangan partai politik (parpol) Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, dan PKB). Meski begitu, Timnas Pemenangan AMIN tetap terbuka untuk berkomunikasi dengan pihak manapun, termasuk PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Muhammad Syaugi Alaydrus membantah klaim Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto soal tekanan penguasa.

Hasto diketahui melontarkan pernyataan yang menyebut pihaknya telah membangun komunikasi dengan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terkait tekanan dari penguasa yang didapat capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Saya sendiri tidak tahu (ada komunikasi Timnas AMIN dengan Hasto)," kata Syaugi di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2023).

Menurut Syaugi komunikasi antarpartai menjadi kewenangan partai politik (parpol) Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, dan PKB). Meski begitu, Syaugi menyampaikan bahwa Timnas Pemenangan AMIN terbuka untuk berkomunikasi dengan pihak manapun.

"Yang saya tahu bahwa kalau ada komunikasi terhadap masalah boleh-boleh saja selama untuk kepentingan bangsa dan negara kita tidak membatasi untuk berkomunikasi," ungkap Syaugi.

Terlebih, kata mantan Kepala Basarnas ini, komunikasi yang tujuannya demi kepentingan bangsa seperti mengawal potensi kecurangan di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Saya pikir kalau mengawal kecurangan seperti itu, saya pikir semua pihak akan seperti itu. Semua pihak berusaha mengawal jangan sampai ada kecurangan, diharapkan pemerintah Netral seperti itu yang disampaikan," ucap Syaugi Alaydrus menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hasto Sebut Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin Dapat Tekanan Penguasa

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, menyatakan paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapatkan banyak tekanan dari aparat negara saat melakukan kunjungan ke daerah-daerah. 

“Ya tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan yah. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif. Apalagi yang lain,” kata Hasto di Hotel Sari Pacific, Sabtu (18/11/2023).

Menurut dia, tidak hanya pihak Ganjar-Mahfud yang mendapatkan banyak tekanan. Pihak Paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) juga mengalami hal serupa.

“Oh, ya banyak (tekanan), Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan AMIN juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan,” kata Hasto.

Terkait adanya kesamaan dengan AMIN itu, Hasto menyebut telah berkomunikasi dengan tim pemenangan AMIN untuk menangani tekanan dari penguasa.

“Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan AMIN karena merasakan hal yang sama sehingga inilah yang kemudian kami luruskan supaya demokrasi berada di koridornya, demokrasi berada pada rakyat yang mengambil keputusan bukan pada elite,” kata Hasto. 

3 dari 3 halaman

NasDem Tegaskan Masih Dukung Pemerintahan Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali angkat bicara soal pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bahwa kubu Ganjar-Mahfud akan membangun komunikasi dengan kubu Anies-Cak Imin untuk melawan tekanan penguasa.

Ahmad Ali mengaku heran dengan rencana tersebut, pasalnya menurut Waketum NasDem ini, posisi Hasto juga merupakan bagian dari partai penguasa atau pemerintahan saat ini.

"Memang PDIP bukan penguasa, penguasa ini konteksnya siapa? Salah alamat," kata Ahmad Ali, pada wartawan, Sabtu (18/11/2023).

Apabila konteks penguasa yang dimaksud Hasto adalah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ahmad Ali menegaskan bahwa sampai hari ini NasDem masih menjadi partai pendukung pemerintah hingga akhir masa jabatan 2024 mendatang.

"Jangan ajak-ajak kita bos. NasDem sampai hari ini masih mendukung Pak Jokowi sebagai presiden hingga akhir masa jabatan," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini