Liputan6.com, Jakarta - Fery Farhati, istri calon presiden Anies Baswedan berjanji tak akan cawe-cawe apabila suaminya terpilih menjadi presiden.
"Dilihat sewaktu di Jakarta saya hanya mengerjakan apa yang memang tupoksi saya sebagai istri gubernur, insyaallah (tidak cawe-cawe) kalau nanti sampai Mas Anies mendapat amanah," katanya ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga
Fery mengatakan, selama menjadi istri gubernur bekerja sesuai aturan. Ia bertugas di Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Advertisement
"Bisa lihat kerja kami di DKI. PKK Dekranasda saya kerjakan dengan baik. Dan tidak ada cawe-cawe," katanya.
Fery pun janji akan menjadi ibu negara yang tidak melakukan cawe-cawe urusan suaminya.
"Apa yang dikatakan oleh Mas Anies InsyaAllah itu yang akan saya lakukan," katanya.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menjamin istrinya Fery Farhati tidak akan cawe-cawe dalam politik apabila dirinya menjadi presiden. Anies mengatakan, buktinya bisa dilihat ketika dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Lihat yang sudah dikerjakan kemarin. Kira-kira ketika jadi gubernur, istrinya cawe-cawe enggak urusan kebijakan Jakarta? Kalau enggak cawe-cawe, ya besok juga enggak cawe-cawe juga gitu. Tapi kalau kemarin dia cawe-cawe, ya besok dia cawe-cawe juga," ujar Anies di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Cegah Kecurangan di Pemilu 2024
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, buka suara soal kubu capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud Md, khususnya PDI Perjuangan (PDIP) yang mengajak timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mencegah tekanan dan kecurangan di Pilpres 2024.
Menanggapi hal itu, Anies menyatakan mencegah kekurangan merupakan tanggung jawab semua pihak. Anies berujar, kecurangan dan netralitas harusnya tak menjadi obrolan yang muncul lima tahun sekali.
"Menurut saya mencegah kecurangan itu tanggung jawab kita semua, karena suara yang bisa hilang itu, suara kita semua. Bukan suaranya capres. Itu suaranya rakyat loh," kata Anies di Indonesia Millennial and Gen-Z Summit 2023, di kawasan Spark, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
"Dan ini kok tumben ya, mau Pemilu ngomongnya hati-hati kecurangan, hati-hati tidak netralitas, kita udah pemilu 99, 2004, 2009, 2014, 2019, nggak pernah kita ngomongin kecurangan-kecurangan yang luar biasa, baru tahun ini kita bicara tentang kecurangan," sambung Anies.
Advertisement
Penurunan Kepercayaan
Anies menilai, hal ini menunjukkan adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap penyelengara negara. Anies menyebut telah terjadi krisis kepercayaan.
"Artinya apa? Ada penurunan kepercayaan yang berwujud pada pengungkapan itu. Kita ngawasin supaya tidak terjadi kecurangan. Ini menurut saya krisis buat kita," kata dia.
Oleh sebab itu, kata Anies salah satu perubahan yang hendak didorong oleh pasangan AMIN ialah mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada negara dan pemerintah yang menjalankan kewenangan negara.
"Supaya dipercaya. Nah mengawasi suara itu bukan hanya tanggung jawab peserta Pemilu, tapi juga yuk sama-sama kita awasi. Karena yang ada disitu kan suara kita semua, suara masing-masing kita. Jadi menurut saya, yuk kita jaga itu. Dan yang paling efektif yang jagain siapa? Rakyat," kata dia.