Infografis Israel-Hamas Gencatan Senjata 4 Hari dan Bebaskan Sandera

Liputan6.com, Jakarta - Hari yang diharapkan akhirnya tiba. Sudah 48 hari Israel-Hamas berperang, saatnya gencatan senjata diberlakukan ketika memasuki hari ke-49 pada Jumat 24 November 2023. Selama 4 hari.

Para pengungsi memanfaatkan waktu gencatan senjata pertempuran antara Israel dan militan Hamas selama 4 hari untuk kembali ke rumah mereka. Ini menjadi jeda pertama dalam perang yang telah berlangsung selama hampir 7 pekan dan menewaskan lebih dari 10 ribu orang.

Qatar yang menjadi salah satu negara yang berjasa dalam mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Dibantu Amerika Serikat dan Mesir. Tercapai juga kesepakatan pembebasan sandera dan tahanan antara Israel dan Hamas. Komite Internasional Palang Merah juga akan terlibat dalam pembebasan sandera.

Jalur Gaza yang terkepung saat ini menjadi tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak. Bahkan UNICEF menyebut gencatan senjata yang saat ini disepakati oleh Israel dan Hamas tidak cukup untuk menyelamatkan hidup anak-anak.

Organisasi PBB bidang Dana Darurat Anak Internasional ini menyebut lebih dari 5.300 anak di Gaza tewas sejak perang Israel-Hamas. Angka tersebut mencapai 40 persen dari total kematian yang dilaporkan.

Meski demikian Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menyambut baik kesepakatan yang dicapai Israel-Hamas untuk gencatan senjata, membebaskan sandera, dan melakukan jeda kemanusiaan. Agar anak-anak dapat bertahan hidup, pekerja kemanusiaan tetap tinggal dan bisa memberikan pertolongan secara efektif

Bagaimana gencatan senjata Israel-Hamas 4 hari dan pembebasan sandera? Seperti apa harapan agar gencatan senjata Israel-Hamas tidak hanya 4 hari saja, melainkan lebih permanen? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: