Sukses

Jokowi Temukan Ada Ketimpangan Sarana Prasarana Sekolah di Kota dan Daerah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya menemukan ada ketimpangan sarana prasarana yang begitu signifikan antara sekolah di kota dengan daerah di pelosok.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya menemukan ada ketimpangan sarana prasarana yang begitu signifikan antara sekolah di kota dengan daerah di pelosok. Jokowi pun meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk menyelesaikan ketimpangan tersebut.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menyampaikan sambutan pada Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia dan Hari Guru Nasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023).

"Saya kalau ke daerah mampir ke SMK, saya lihat SMK di sebuah kabupaten, kemudian saya bandingkan dengan SMK yang ada di kota memang gap-nya sarana prasarana memang sangat jauh berbeda," jelas Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (25/11/2023).

"Dan itu tugasnya Menteri Pendidikan," sambungnya.

Dia mengatakan bahwa seharusnya para semua guru di Indonesia mengikuti perkembangan dan perubahan teknologi. Hanya saja, kata Jokowi, guru-guru yang bekerja di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) terkendala infrastruktur yang terbatas.

"Karena apapun semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada.Kalau mungkin yang di kota-kota lebih enak tapi untuk guru-guru yang bekerja di daerah 3T, yang infrastrukturnya terbatas, yang fasilitasnya terbatas, yang gurunya juga terbatas. Ini saya pastikan lebih berat," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tekankan Pentingnya Pembangunan Kualitas SDM

Disisi lain, Jokowi menekankan petingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar Indonesia melompat menjadi negara maju. Terlebih, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030

"Peluang bonus demografi yang akan muncul di tahun 2030-an, 2035 betul-betul harus kita manfaatkan dan pada saat itu penduduk kita didominasi oleh anak-anak muda. ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia apabila bisa memanfaatkannya. karena pembangunan," tutur Jokowi.

Dia menyampaikan bahwa guru memiliki peran dan tanggung jawab dalam membangun kualitas SDM Indonesia. Jokowi menekankan Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang bonus demogarafi untuk mencefak generasi unggul dan cerdas.

"Pembangunan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dan itu menjadi tanggung jawab Ibu dan Bapak (guru) sekalian yang hadir di sini maupun yang tidak hadir di sini, yang memiliki profesi sebagai guru," pungkas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.