Sukses

Syukuran Ultah ke-52 di Ponpes Al Washilah, Siti Atikoh Ganjar Didoakan Puluhan Ribu Jemaah

Siti Atikoh Supriyanti, Istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Washilah di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, DKI Jakarta pada Sabtu (25/11) untuk bersilaturahmi.

Liputan6.com, Jakarta - Siti Atikoh Supriyanti, Istri calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Al Washilah di Jalan Kampung Baru, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, DKI Jakarta pada Sabtu (25/11) untuk bersilaturahmi.

Perempuan kelahiran 25 November 1971 di Purbalingga tersebut diberi kejutan dengan disambut para santri serta puluhan ribu jemaah majelis taklim, ning, dan nyai se-Jabodetabek.

Alunan selawat Badar mengiringi langkah kaki perempuan yang hari ini berulang tahun ke-52 tersebut ke mimbar Majelis Taklim Al Washilah.

Ning Atikoh bersilaturahmi ke ponpes tersebut juga dalam rangka Maulid Nabi Muhammad dan Milad Ke-1 Majelis Takilm Al Washilah hari ini. Dia diterima dengan ramah oleh Pengasuh Ponpes Abdul Wahab Dasuki. Ning Suaebah Aslamiyah lalu memberikan buket bunga kepada Siti Atikoh yang juga berulang tahun hari ini (25/11).

"Alhamdulillah hari ini bisa bersilaturahmi di Ponpes Al Washilah sekaligus milad pertama bagi Majelis Taklim Al Washilah. Kebetulan berbarengan dengan ultah," kata Atikoh.

Turut hadir dalam kegiatan itu Pembina Jamaah Muhibin Ning Atikoh Nusantara KH Taufik Damas, Ketua Jamaah Muhibin Sholihah Latief, Ketua HPN Jakarta Gus Nasrul Warid, pendakwah Puput Melati, selebgram Ella Muhammad, santri, dan puluhan ribu jemaah Majelis Takilm, Ning, dan Bu Nyai Se-Jabodetabek.

Dengan mengenakan gamis hitam dan jilbab merah muda, Siti Atikoh menyapa puluhan ribu jemaah yang hadir dalam kegiatan itu. Dia bersyukur dan memberikan apresiasi karena turut didoakan oleh semua santri dan jemaah yang hadir.

"Jadi, Alhamdulillah mendapatkan banyak doa dari Pak Kiai, Bu Nyai, Ning, dan seluruh jamaah yang hadir hari ini," ungkapnya.

Cucu dari KH Hisyam Abdul Karim, pendiri Ponpes PP Riyadus Sholikhin tersebut mengatakan Majelis taklim sebagai tempat menimba ilmu agama dan berperan membentuk perempuan.

"Semoga ini menjadi berkah bagi kita semua, baik saya pribadi, pesantren, dan semua masyarakat Indonesia," ucapnya.

2 dari 2 halaman

Apresiasi

Atikoh turut mengapresiasi Majelis Taklim Al Washilah yang mengadakan pameran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan mereka.

Menurut ibu Zinedine Alam Ganjar itu, Majelis taklim tersebut tak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama, tetapi juga sebagai solusi memecahkan persoalan ekonomi masyarakat.

"Ini merupakan peluang yang luar biasa ya. Selain ilmu akhlak dan akhirat, ada di situ diselingi dengan edukasi masalah ekonomi. Salah satunya pembinaan UMKM," ungkapnya.

Dalam sambutannya, Atikoh juga menyoroti pentingnya peran perempuan dalam membantu mengentaskan kemiskinan. Dia mendorong Majelis Taklim menjadi sekolah bagi perempuan.

"Karena ini menjadi kunci bagi kita bersama untuk memberdayakan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan. Potensi perempuan luar biasa sekali," ungkapnya.

Atikoh pun turut memotong tumpeng untuk merayakan Milad pertama majelis taklim ini.

Dalam peringatan Maulid Nabi dan Milad majelis taklim ini, ada pemeran UMKM, santunan anak yatim piatu dan duafa, tausiyah agama, dan lomba kasidah.

Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Washilah Abdul Wahab mengatakan majelis taklim ini dibangun untuk mengajak ibu-ibu lebih memahami ilmu agama.

"Selain pendidikan TK-SMK, kami memiliki Majelis taklim. Yang kami kembangkan itu adalah mengajak ibu-ibu di Jakarta untuk ikut dalam Majelis taklim agar mereka lebih memahami ilmu agama," ucapnya.

KH Abdul Wahab mengatakan pihaknya mengapresiasi kehadiran Siti Atikoh di ponpesnya.

"Beliau sebagai muslim bersilaturahmi, datang ke ponpes ini. Kebetulan milad beliau bersamaan dengan milad Majelis takim kami. Tanggapan saya, beliau orang yang respek, responsif, dan cerdas.

Bu Atikoh juga mengerti dan memahami bagaimana masyarakat di Jakarta," katanya.