Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru di Indonesia.
Jokowi mengatakan permasalahan kepastian karir dan kesejahteraan guru honerer mulai teratasi dengan program seleksi guru aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK)
Baca Juga
"Pemerintah terus bekerja keras untuk memberikan dukungan terhadap Bapak/Ibu guru termasuk peningkatan kesejahteraan," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pada Peringatan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11/2023).
Advertisement
"Permasalahan guru honorer misalnya, terkait dengan kepastian karir dan kesejahteraannya, saat ini sudah tahap demi tahap teratasi berkat program seleksi guru ASN PPPK," sambungnya.
Dia menyampaikan bahwa sebanyak 554.000 guru honerar telah lolos seleksi ASN PPPK pada tahun 2021 dan 2022. Sementara itu, Jokowi menargetkan sebanyak 1 juta guru honorer diangkat menjadi ASN PPPK.
"Ini laporan yang saya terima terus saja dari Mendikbud dan Menpan rekrutmen guru ASN PPPK tahun 2021 dan tahun 2022 telah terdapat 544.000 guru honorer yang lolos seleksi ASN PPPK," jelasnya.
"Dan harapan kita nanti dalam 3 tahun akan ada kurang lebih 840.000 guru yang direkrut sebagai ASN PPPK dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN PPPK," imbuh Jokowi.
Â
Jokowi Minta Guru Ikuti Perkembangan Teknologi
Di sisi lain, Jokowi mengingatkan para guru di Indonesia mengikuti perkembangan dan perubahan teknologi. Namun, dia menyadari guru-guru yang bekerja di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) terkendala infrastruktur yang terbatas.
"Karena apapun semua guru harus mengikuti perubahan teknologi yang ada.Kalau mungkin yang di kota-kota lebih enak tapi untuk guru-guru yang bekerja di daerah 3T, yang infrastrukturnya terbatas, yang fasilitasnya terbatas, yang gurunya juga terbatas. Ini saya pastikan lebih berat," jelasnya.
Â
Advertisement
Hadapi Bonus Demografi pada 2030
Di sisi lain, Jokowi menekankan petingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar Indonesia melompat menjadi negara maju. Terlebih, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030
"Peluang bonus demografi yang akan muncul di tahun 2030-an, 2035 betul-betul harus kita manfaatkan dan pada saat itu penduduk kita didominasi oleh anak-anak muda. ini adalah kesempatan emas bagi kemajuan negara kita Indonesia apabila bisa memanfaatkannya. karena pembangunan," tutur Jokowi.
Â
Guru Berperan Penting Bangun Kualitas SDM Bangsa
Jokowi menyampaikan bahwa guru memiliki peran dan tanggung jawab dalam membangun kualitas SDM Indonesia. Jokowi menekankan Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang bonus demogarafi untuk mencefak generasi unggul dan cerdas.
"Pembangunan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dan itu menjadi tanggung jawab Ibu dan Bapak (guru) sekalian yang hadir di sini maupun yang tidak hadir di sini, yang memiliki profesi sebagai guru," pungkas Jokowi.
Advertisement