Liputan6.com, Sangatta Kepala bidang Aplikasi Informatika Diskominfo Staper Kutim, Diar Fauzi Wiranata RA menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah memulai langkah-langkah menuju kota cerdas melalui enam dimensi Smart City.
“Enam dimensi Smart City yang dilaksanakan yaitu, Smart Government, Smart Economy, Smart Living, Smart Branding, Smart Society dan Smart Environment,” jelasnya.
Diaz juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu telah dilakukan evaluasi program smart city tahap kedua dan masih terdapat beberapa perbaikan yang harus dipenuhi.
Advertisement
“Review terkait evaluasi juga telah dilaksanakan yang bertujuan untuk memperbaiki kekurangan hasil evaluasi dengan melakukan penyampaian dokumen,” ungkapnya.
Diaz juga menyebut, dalam rangka kesinambungan program yang telah berjalan dengan baik dan pengembangan inovasi yang relevan dengan kondisi terkini, diperlukan pedoman dan acuan.
“Ini demi mewujudkan Kutim smart city yang akan meningkatkan keunggulan dan daya saing daerah,” sebutnya.
Konsep Smart City
Asisten Pemkesra Setkab Kutai Timur, Poniso Suryo Renggono menjelaskan bahwa konsep pembangunan smart city merupakan pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan inovasi demi kesejahteraan masyarakat.
“Perlu peningkatan keterampilan dan profesionalitas pegawai yang menangani smart city serta pembentukan pola pikir, sikap dan karakter masyarakat yang lebih baik,” jelasnya.
Poniso pun mengungkapkan, program Smart City Kutim berfokus pada penggunaan teknologi, pembangunan serta pembentukan karakter masyarakat demi menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan makmur.
“Ini adalah langkah signifikan yang diambil pemerintah, untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik, melalui penerapan teknologi dan perubahan perilaku masyarakat," ungkapnya.
(*)
Advertisement