Sukses

Dukung Sektor UMKM Bertumbuh, Pemkot Bontang Beri Pelatihan Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan

Dalam upaya mendukung para pelaku UMKM, Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kota Bontang menyusun konsep teoritis dan praktis untuk para pelaku UMKM.

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mendukung para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan secara berkala menyelenggarakan pelatihan manajemen mutu bagi pelaku UMKM. 

Manajemen mutu merupakan hal yang sangat penting dalam proses produksi dan pengemasan pada produk UMKM. Karena dapat meningkatkan mutu produk dimata pelanggan. Salah satu pelatihan manajemen mutu yang diberikan menyoroti tentang nilai penting keamanan pangan dan manajemen kualitas sebuah produk.

Pasalnya, sebagian besar UMKM Kota Bontang memproduksi makanan, sehingga penilaian terhadap keamanan pangan dari produk yang dihasilkan menjadi sangat penting dalam poin penilaian kualitas produk.

Kegiatan penyuluhan terdiri dari penyampaian materi dan tanya-jawab dengan para peserta. Hasil rekap evaluasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta terhadap materi mengenai keamanan pangan dan manajemen kualitas. 

Dalam sebuah kesempatan, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) kota Bontang, Kamilan mengatakan pelatihan dan pendidikan bagi pelaku UMKM ini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Bontang dalam mengembangkan para pelaku UMKM.

“Fokusnya kami di usaha mikro, kalau usaha kecil sudah ranahnya provinsi, pun, usaha besar menjadi ranah pusat,” imbuhnya.

Kamilan berharap para peserta belajar banyak dari pelatihan yang dijalani sehingga membantu mereka dalam pengembangan usaha dan tentunya perekonomian Kota Bontang.

Wali Kota Bontang, Basri Rase menyebutkan bahwa UMKM menjadi program unggulannya beriringan dengan sektor pariwisata serta dana stimulan untuk tiap rukun tetangga (RT).

Basri juga mendorong anak muda di Bontang untuk bisa membuka lapangan kerja lewat UMKM. Sehingga, setelah lulus kuliah tidak lagi mencari kerja.

"Sekarang saya mencoba mengubah mindset mereka, kalian kuliah bukan mencari kerja tetapi memberi kerja," ujarnya.

 

(*)