Sukses

Open Mic, Zahra Yolanda Bagikan Kisah Cinta Nan Romantis dengan Bupati Pulau Taliabu

Zahra Yolanda menceritakan kisah cinta dan kehidupannya dalam bentuk stand up comedy dalam acara Open Mic bertajuk Bukan Pendamping Biasa.

Liputan6.com, Jakarta Acara Open Mic Merdeka.com menjadi pengalaman pertama bagi Zahra Yolanda tampil stand up comedy. Kebagian giliran pertama untuk show ternyata tidak membuat Zahra demam panggung, ia tetap percaya diri membawakan materi Open Mic bertajuk Bukan Pendamping Biasa yang disiarkan secara live streaming di Vidio pada Selasa, 21 November 2023.

Sebagai istri seorang kepala daerah dan politisi, Zahra Yolanda diajak untuk menceritakan kehidupannya dalam bentuk stand up comedy. Untuk sahabat Liputan6.com ketahui, Zahra Yolanda merupakan Istri dari Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus.

Sebelum berstatus istri bupati, Zahra merupakan seorang aktris yang sering membintangi beberapa judul sinetron dan iklan. Pertemuannya dengan sang Bupati berawal dari dirinya yang menjadi bintang tamu sebuah acara di Pulau Taliabu.

“Bapak Bupati turun ke speed menyambut. Dia bilang, ‘selamat siang’ saya balas ‘siang, Bapak’ Kemudian ‘Oh ini artis, ya?’ ‘Iya Bapak, saya artis, bukan pelawak’ hahaha,” cerita Zahra dengan guyon.

Zahra mengaku bahwa ia yang saat itu masih duduk di bangku kelas 3 SMA tidak tahu bahwa ia telah mengobrol akrab dengan seorang Bupati selama perjalanannya dari Luwuk ke Taliabu.

Sempat Khawatir Dikira Pelakor

Merasa nyambung dengan Zahra, Bapak Bupati kemudian meminta nomor teleponnya. Dengan senang hati Zahra memberikan karena ia juga merasakan akrab, meskipun sempat ada kekhawatiran dikira pelakor.

“Pas masuk ke kediamannya, saya baru tahu yang dari tadi ngobrol di speed ternyata Bapak Bupati. Saya langsung takut kalau istrinya tahu gimana. Khawatir dikira pelakor, kan,” ujar Zahra

Ternyata Zahra baru mengetahui kalau saat itu Bapak Bupati merupakan seorang duda. Setelah menduda selama dua tahun, akhirnya Aliong memutuskan untuk dekat dengan Zahra. Karena Zahra belum lulus SMA, keduanya menunda untuk menikah.

“Bapak tunggu saya lulus, ya, baru kita menikah,” kata Zahra. Keduanya pun memutuskan untuk berpacaran. Meskipun begitu, Zahra selalu ditemani Ibundanya tiap kali sang Bupati datang ke Jakarta dan mengajak dirinya jalan-jalan.

2 dari 3 halaman

Menikah di Mekkah, di Depan Kabah

Waktu berlalu, keluarga keduanya pun memutuskan untuk umroh bersama. Di sana mereka juga melaksanakan pernikahan langsung di depan Ka’bah sehabis tawaf.

“Habis umrah 7 putaran tuh, kita semua duduk. Terus ditanya, ‘Mama ada? Papa dan seserahan ada? Sudah, lengkap’. Saya kaget, waduh mau ngapain nih? Ternyata saya dinikahkan di depan Ka’bah,” ujar Zahra. Ia mengaku senang sekaligus kaget pada momen tersebut. 

“Masya Allah, Subhanallah. Jarang-jarang orang menikah di depan Ka'bah, langsung di rumah Allah, dan di tanah suci. Ternyata Bapak romantis juga tiba-tiba ngajak nikah,” pungkas Zahra.

3 dari 3 halaman

Perubahan Besar dalam Hidup

Setelah menikah, dia merasakan betul perbedaan kehidupannya sebagai istri seorang Bupati. Terlebih lagi ia menjadi Ketua TP PKK Kabupaten Pulau Taliabu termuda berusia 21 tahun. Zahra merupakan perempuan kelahiran Tangerang tahun 2001.

“Menjadi istri Bupati itu sangat berbeda sekali. Dunia saya yang tadinya seorang artis sinetron, eh sekarang jadi istri pejabat yang harus mendampingi bapak,” katanya.

“Saya cuma bisa nyanyi dan sinetron, akhirnya diajakin ikut organisasi,” lanjutnya.

Zahra mengaku harus belajar tentang organisasi PKK, berkomunikasi dengan Ibu-Ibu setempat, dan mengikuti sekolah kepribadian.

“Saya di kelilingi banyak orang-orang hebat yang mau membantu saya, dan Alhamdulillah sampai hari ini terbentuklah saya menjadi sosok Ibu Zahra Yolanda bukan lagi mbak Zahra Yolanda,” pungkasnya.

 

(*)