Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin melakukan pertemuan dengan Deputi Perdana Menteri Slovakia Denisa Saková dalam kunjungan kerjanya di Bratislava, Slovakia, Senin (27/11/2023).
Dalam pertemuan tersebut, Slovakia menyatakan memberi dukungan kepada Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Duta Besar RI untuk Slovakia Pribadi Sutiono, usai mendampingi Wapres Ma’ruf dalam pertemuan tertutup di Kantor Deputi PM Slovakia.
Advertisement
“Dukungan dari Slovakia untuk OECD. Keanggotaan kita di OECD, dia tadi mengatakan mendukung, support Indonesia,” kata Pribadi di Bratislava, Senin (27/11/2023).
Pribadi menyatakan, dukungan Slovakia penting karena merupakan negara anggota OECD.
“Dukungan untuk Slovakia bagus, dukungannya berpengaruh, suara anggota-kan sagat mempengaruhi,” kata dia.
Selain itu, Ma’ruf juga meminta dukungan Slovakia terkait negoisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA), yang diharapkan Negoisasi I-EU CEPA bisa selesai akhir 2023.
Pribadi menyebut, Indonesia menargetkan perjanjian tersebut segera rampung untuk memangkas hambatan dagang seperti deforestasi yang mengancam petani indonesia.
“Slovakia akan mencoba untuk membantu mempercepat, kan targetnya 2023 akhir. Janjinya mereka kan seperti itu,” pungkas Pribadi.
Wapres Bertemu WNI
Sebanyak 160 WNI Slovakia, nampak antusias saat melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang tengah melakukan kunjungan kerja di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).
Para WNI yang hadir dari beragam usia dan pekerjaan itu khusuk mendengarkan sambutan Ma’ruf Amin.
Dia pun mengaku sangat senang bisa menemui para WNI di Slovakia yang mayoritas adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Pelajari keunggulan Slovakia kebaikan yang ada di negeri ini, kita tak apa ambil yang baik dibawa ke Indonesia, jangan yang jelek yang dibawa," kata Ma’ruf Amin dalam dialog bersama WNI di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).
Dia bahkan menyarankan agar menyerap habis semua ilmu di Slovakia namun dengan syarat tetap membawa pulang ilmu itu ke Indonesia.
"Habiskan ilmu Slovakia, bawa saja, telan semua, tapi jangan tidak pulang. Untuk bekerja bolehlah, tapi jangan keterusan. Jadi kembali ke Indonesia terapkan ilmunya," ungkap Ma'ruf Amin.
Dia pun meminta, KBRI Slovakia untuk menjamin hak dan perlindungan para WNI. Baik itu perlindungan hukum maupun kerja.
"Saya minta KBRI Slovakia memastikan WNI dan pekerja migran benar-benar mencapai akses pelayanan dan perlindungan memadai. Termasuk perlindungan hukum dan hak tidak kerja," kata Ma’ruf Amin.
Advertisement