Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan, diperlukan kerjasama para pemimpin dunia hingga pemuka lintas agama untuk mengatasi konflik yang tengah melanda dunia.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf di hadapan pemuka lintas agama di Bratislava, Slovakia, Senin (27/11/2023). Turut hadir pemimpin agama katolik, protestan, islam, dan yahudi Slovakia.
Baca Juga
“Di antara konflik-konflik yang masih terjadi, kekerasan atas nama agama dan kepercayaan juga meningkat. Saya yakin para pemimpin agama yang hadir di sini memiliki pandangan yang sama bahwa kekerasan berbasis agama dan kepercayaan tidak dapat diterima,” kata Ma’ruf dalam sambutannya.
Advertisement
Ma’ruf mendorong pemimpin dan pemuka lintas agama untuk mewujudkan perdamaian dan hentikan konflik.
“Oleh sebab itu, para pemimpin dunia, pemuka agama, kelompok intelektual dan kelompok masyarakat sipil, mesti bekerja sama dan melakukan upaya terbaik dalam mewujudkan perdamaian dan mengurangi konflik di dunia,” kata Ma’ruf.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para tokoh agama dalam mewujudkan dunia yang damai, menurut Ma’ruf adalah dengan melaksanakan dialog lintas agama.
“Dalam konteks ini, saya mengutip pendapat filsuf Jerman, Hans Küng, yang mengatakan bahwa “tidak ada perdamaian antara bangsa-bangsa tanpa perdamaian antar-pemeluk agama. Tidak ada perdamaian antar-agama tanpa dialog lintas agama. Tidak ada dialog lintas agama tanpa investigasi terhadap fondasi agama-agama”,” kata Ma’ruf.
Dialog antaragama dan antarbudaya, menurut Ma’ruf, merupakan sarana ideal untuk membangun jembatan komunikasi antarpemeluk agama.
“Melalui dialog antaragama, para pemimpin agama dan pemeluk agama menunjukkan sikap bahwa keberadaan agama di dunia tidak boleh disalahgunakan untuk membangun permusuhan, mempertajam perbedaan, melunturkan kesetaraan, memperlebar jurang ketimpangan, dan membangun rivalitas,” kata dia.
Ma’ruf menilai melalui dialog seperti hari ini, bisa promosikan sikap saling menghormati hak-hak orang lain, membangun etika sosial dan global dalam menangani persoalan, menyebarkan budaya moderat untuk menangkal ekstremisme.
“Islam mengajarkan manusia untuk hidup berdampingan dengan damai dan berupaya menghindari permusuhan atau antagonis yang berhadap-hadapan. Islam mendorong kerja sama dan tolong-menolong antarsesama manusia,” pungkasnya.
Bertemu 160 WNI Slovakia
Sebanyak 160 WNI Slovakia, nampak antusias saat melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang tengah melakukan kunjungan kerja di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).
Para WNI yang hadir dari beragam usia dan pekerjaan itu khusuk mendengarkan sambutan Ma’ruf Amin.
Ekonomi Nasional Dia pun mengaku sangat senang bisa menemui para WNI di Slovakia yang mayoritas adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Pelajari keunggulan Slovakia kebaikan yang ada di negeri ini, kita tak apa ambil yang baik dibawa ke Indonesia, jangan yang jelek yang dibawa," kata Ma’ruf Amin dalam dialog bersama WNI di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).
Dia bahkan menyarankan agar menyerap habis semua ilmu di Slovakia namun dengan syarat tetap membawa pulang ilmu itu ke Indonesia.
"Habiskan ilmu Slovakia, bawa saja, telan semua, tapi jangan tidak pulang. Untuk bekerja bolehlah, tapi jangan keterusan. Jadi kembali ke Indonesia terapkan ilmunya," ungkap Ma'ruf Amin.
Dia pun meminta, KBRI Slovakia untuk menjamin hak dan perlindungan para WNI. Baik itu perlindungan hukum maupun kerja.
"Saya minta KBRI Slovakia memastikan WNI dan pekerja migran benar-benar mencapai akses pelayanan dan perlindungan memadai. Termasuk perlindungan hukum dan hak tidak kerja," kata Ma’ruf Amin.
Advertisement