Liputan6.com, Tarakan Menyadari potensi sektor pariwisata Tarakan yang begitu besar mendorong Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes untuk menjadikan Tarakan bukan hanya kota transit dan perdagangan melainkan juga sebagai tujuan wisata favorit.
Sejak menjabat di tahun 2019, Pemkot Tarakan fokus menggarap sektor pariwisata, mulai dari wisata alam, budaya, kuliner hingga wisata buatan. Diantara potensi wisata yang ada, Pantai Amal menjadi destinasi yang mendapatkan perhatian besar dari sang Wali Kota.
Baca Juga
Pemkot menganggarkan dana yang besar untuk membangun sektor pariwisata, mengubah wajah pantai amal yang semula tak terurus menjadi destinasi favorit kelas dunia dengan nama Kawasan Ratu Intan Pantai Amal. Pembangunan Kawasan Ratu Intan Pantai Amal dibagi menjadi 4 tahapan, termasuk membangun Masjid Terapung yang lokasinya 200 meter dari bibir pantai.
Advertisement
"Menata kawasan pantai amal ini menjadi mimpi besar kami dalam periode menjabat. Alhamdulillah bisa kita tuntaskan sampai 3 tahap hingga akhir masa jabatan nanti," kata Wali Kota Khairul dikutip dari Video Rehat at Tarakan Episode Kota dalam Cerminan Wali Kota.
Kawasan pantai ini juga memiliki ikon yang terinspirasi dari budaya tidung yakni Naga Tanduk Galung. Atas izin masyarakat adat, patung naga tanduk galung di bangun terpisah dan mengeluarkan air. Sehingga akan terlihat seperti patung merlion di Singapura. Kehadiran patung naga tanduk galung juga sebagai upaya Pemkot melestarikan budaya asli Tarakan.
Pemkot Tarakan menargetkan semua tahapan pembangunan Pantai Amal bisa selesai sebelum akhir masa jabatan Khairul sebagai Wali Kota Tarakan
"Kami bersemangat dalam membangun ini, karena ini juga menjadi legacy yang akan kami tinggalkan," ujar Khairul.
Saat ini, terdapat puluhan tenant kuliner, kendaraan listrik, banana boat, dan berbagai spot menarik di samping hamparan suasana alam pantai amal. Kawasan ini akan dilengkapi dengan masjid terapung, kawasan wisata tematik, fasilitas hiburan, dan juga berbagai fasilitas yang kemudian akan ditawarkan kepada para mitra untuk dikembangkan.
Dalam pengelolaan kawasan Pantai Amal, Pemkot Tarakan melibatkan masyarakat lokal melalui Pokdarwis. Selain itu juga merekrut mereka untuk mengisi sejumlah posisi pekerjaan, dari administrasi, keamanan hingga kebersihan. Termasuk mengisi stand-stand kuliner lokal. Dengan demikian, masyarakat di sekitar pantai memiliki rasa memiliki dan menjaga kelestarian pantai dengan baik.