Sukses

Keunikan Batik Tarakan dan Upaya Dekranasda Bawa Produk Lokal Go Nasional

Batik-batik Tarakan memiliki motif khas yang terinspirasi dari kekayaan budaya dan alam dari Bumi Paguntaka julukan Kota Tarakan.

Liputan6.com, Tarakan Sebagai warisan budaya tak benda, Batik di Indonesia memiliki berbagai jenis, teknik, motif, dan daerah asalnya. Jenis yang populer antara lain batik tulis, batik cap, batik printing dan setiap daerah memiliki keunikan serta kekhasannya masing-masing. Salah satunya batik yang patut Anda pertimbangkan adalah Batik Tarakan.

Batik-batik Tarakan memiliki motif khas yang terinspirasi dari kekayaan budaya dan alam dari Bumi Paguntaka julukan Kota Tarakan. Untuk memperkenalkan batik Tarakan secara luas ke luar Kota Tarakan, Se-Kalimantan dan Nasional, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Tarakan rutin menggelar Fashion Show.

Tak tanggung-tanggung, Dekranasda sampai menggandeng desainer kenamaan Tanah Air, dari Barli Asmara, Dana Maulana hingga Wignyo Rahadi, agar tercipta Batik Tarakan yang menarik dikenal lebih luas di tingkat nasional.

Ketua Dekranasda Tarakan, Sitti Rujiah mengungkapkan, dirinya bersama para pengrajin memiliki mimpi membawa Batik Tarakan bisa go nasional. Berbagai macam usaha dilakukan untuk mengembangkan batik khas kota Tarakan.

Mulai dari membentuk Komunitas Pemula Batik Tarakan yang dikenal juga Sahabat Batik. Memanfaatkan gedung Dekranasda sebagai rumah produksi Batik, menggelar pelatihan membatik bekerja sama dengan dinas terkait sehingga bisa melahirkan pengrajin batik yang terampil

“Awal-awal, batik Tarakan ini hanya mempunyai 3 pengrajin. Lalu kami mengadakan pelatihan yang bekerja sama dengan dinas terkait dan Bank Indonesia (BI) sehingga semakin bertumbuhlah pembatik di Kota Tarakan,” ungkap Sitti Rujiah, yang juga istri Wali Kota Tarakan Khairul.

2 dari 2 halaman

Keunikan Batik Tarakan dan Proses Pembuatan

Ketua Komunitas Pemula Batik Tarakan, Catur mengatakan batik Tarakan memiliki filosofi yang kuat dan mendalam. Motif dan ukiran batiknya kendal dengan corak melayu.

"Karena penduduk kota Tarakan mayoritas suku tidung jadi ukirannya condong ke melayu,” ujar Catur.

Batik Tarakan juga memiliki motif pakis yang berbentuk ikan, ini muncul karena Tarakan terkenal sebagai daerah pengekspor ikan. Motif Pakis ini bahkan sudah resmi menjadi Hak Intelektual (HAKI) Kota Tarakan. Semula para pengrajin batik hanya membuat batik dengan warna-warna dasar dan warna terang, kini mereka juga melakukan modifikasi dengan warna bercampur, warna soft dan juga warna-warna gelap.

Dalam hal proses pembuatannya, Imran, anggota Komunitas Sahabat Batik, menceritakan untuk membuat batik khas Kota Tarakan yang berkualitas dan sesuai standar perlu melalui sejumlah proses. Mulai dari perendaman kain, pengeringan, pengecapan/mencanting, mencolet warna, fiksasi atau penguncian warna.

"Kalau di jawa dalam proses pewarnaan itu sistem celup, kenapa karena setiap motif yang diwarnai diblok menggunakan lilin. Kalau di tarakan itu sistem kuas atau colet, karena kita mengerjakan dan mewarnai itu sekali dan tidak menutup pakai lilin," kata Imran.

Melihat semangat para pengrajin batik Tarakan, Sitti Rujiah sendiri mengaku semakin bersemangat untuk gencar memperkenalkan Batik Tarakan, sekaligus mengajak masyarakat dan para remaja untuk bangga dengan kearifan lokal Tarakan.

Cari tahu keunikan batik tarakan dan upaya Dekranasda melalui video berikut ini.