Liputan6.com, Jakarta - CEO Pigmy Muhammad Zinedine Alam Ganjar bersama Ketua Karang Taruna Kota Bandung, Andri Gunawan bicara soal mengoptimalkan peran pemuda dengan memperbanyak keberadaan youth space dalam menunjang kreatifitas pemuda di Bandung.
"Gimana sih youth space bisa jadi pusat komunitas anak muda, dimana nanti komunitas dan pemerintah itu akan berkolaborasi, pemerintah memberikan fasilitas, komunitas menjadi operator dan marketer," ungkap Alam di Roti Macan, Buah Batu, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).
Dengan demikian, Alam merasa keberadaan youth space bisa menjadi salah satu jalan tengah dimana masih banyak creative space yang belum optimal. Ada sejumlah fokus utama dalam mengoptimalkan youth space tersebut, salah satunya dengan mengisinya melalui kegiatan olahraga, seni dan teknologi.
Advertisement
"Ada dua fokus, pertama olahraga, kedua seni, tapi nanti juga bisa ditambahkan seperti sektor teknologi, bidang pendidikan juga. Nanti akan disesuaikan juga dengan kondisi di daerah tertentu itu kebutuhannya apa aja," lanjut Alam.
Apabila nantinya Youth space tersebut sudah dioptimalkan, Alam yakin akan semakin banyak anak muda yang terampil dan berkontribusi untuk kemajuan daerah, bahkan Indonesia.
"Ada tempat mereka untuk berkarya," kata Alam.
Cerdas dan Humble
Sementara, Ketua Karang Taruna Bandung, Andri Gunawan memandang Alam sebagai sosok yang cerdas. Selain itu, Putra tunggal dari Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh Supriyanti dinilai sebagai anak muda yang merasa dirinya sebagai rakyat biasa.
"Pak Ganjar sukses mendidik anak, saya lihat Alam anak yang cerdas, humble, anak pejabat yang merasa yang tidak menjadi anak pejabat yang merasa sebagai masyarakat biasa, cerita-ceritanya dekat dengan bumi, saya senang bisa bertemu dengannya," kata Andri.
Andri berharap kolaborasinya dengan Alam bisa berdampak terhadap bagaimana anak muda akan dikelola nanti kedepan dalam menyusun program youth space untuk mengaktifasi peran kreatifitas anak muda.
"Youth space bisa dioptimalkan yang tematik, bagaimana bisa menunjang sports, art, tapi yang generate dan kelola nanti civil society, komunitas, real anak muda. Bukan tempat anak muda yang dikelola dengan cara orang tua," pungkas Andri.
Advertisement