Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin tiba di Tanah Air usai melakukan kunjungan kerja ke tiga negara yakni Yunani, Slovakia, dan Malaysia.
Pesawat Garuda Indonesia yang membawa Ma'ruf Amin mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (29/11/2023) sekitar pukul 15.30 WIB, setelah menempuh penerbangan selama satu setengah jam dari Kuching, Malaysia.
Baca Juga
Pada kunjungan di negara pertama yakni Yunani, Ma’ruf Amin melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Republik Yunani, Kyriakos Mitsotakis, di Maximos Mansion, Athena, Jumat, 24 November 2023.
Advertisement
Pada pertemuan tersebut, Ma’ruf menyampaikan harapannya untuk mempererat dan meningkatkan hubungan kerja sama bilateral di berbagai bidang antara dua negara.
"Saya ingin sampaikan tiga hal. Pertama, kerja sama ekonomi," tutur Wapres Ma’ruf di Athena, Jumat.
Ma'ruf menyebut intensitas kerja sama ekonomi Indonesia-Yunani cukup tinggi. Sebagai contoh, pada bidang investasi, tercapai peningkatan signifikan sebesar 10 kali lipat dari awal 2023 kuartal ke-3. Namun, Ma’ruf menilai, masih banyak potensi yang perlu digali khususnya sektor ekonomi biru dan pariwisata.
"Momentum ini perlu digunakan dengan peningkatan fasilitasi interaksi pelaku usaha pada sektor prioritas investasi, seperti maritim, galangan kapal, pariwisata, dan agribisnis," kata dia.
Ma'ruf juga mengajak Yunani untuk menjadi investor di proyek IKN."Saya juga mengundang Yunani untuk berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Nusantara," lanjut dia.
Ma'ruf Amin Mengajak Slovakia Mendukung Pemberdayaan Perempuan
Sementara di Slovakia, Ma'ruf Amin, melakukan pertemuan dengan Presiden Slovakia, Zuzana Čaputová, di Istana Presiden Slovakia, Senin, 27 November 2023.
Pada pertemuan tersebut, Ma’ruf menyampaikan bahwa Indonesia terus berkomitmen mendukung pemberdayaan perempuan, menyuarakan pentingnya akses pendidikan dan kesehatan bagi perempuan, serta mendorong partisipasi perempuan di berbagai sektor.
“Saya mengajak Slovakia bersama dengan Indonesia untuk mendorong pemberdayaan perempuan di semua sektor, ekonomi, sosial dan politik, termasuk berperan aktif dalam isu-isu global,”kata Ma’ruf.
Ma’ruf menyampaikan pertemuan juga membahas soal masalah peningkatan hubungan ekonomi dan energi terbarukan.
“Dengan presiden tadi juga menyangkut kerja sama masalah ekonomi, energi baru terbarukan, energi hjau, menyangkut dagang kita, bidang pertahanan,” kata dia.
Isu agama, perdamaian hingga perang di Ukraina dan konflik di Gaza juga disampikan dalam pertemuan tersebut.
“Termasuk isu perdamaian, dan agama tadi saya bilang juga, terus terang warga kita yg muslim belum punya masjid di sini. Tapi beliau sampaikan belum cukup aturannya di sini. Soal perang Ukraina, soal Palestina,” kata Ma’ruf.
Advertisement
Ma'ruf Singgung soal Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia
Menurut Ma’ruf, pihak Slovakia sepakat untuk penghentian konflik secara permanen, namun Slovakia masih menganggap Hamas sebagai teroris.
Di negara terkahir yakni Malaysia, Ma’ruf bertemu dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim. Ma’ruf mengundang pihak Malaysia untuk meningkatkan investasinya di pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Investasi Malaysia di Indonesia nomor lima, supaya ada peningkatan. Terutama juga yang di IKN dari Serawak ini, energi terbarukan, transportasi, dan konstruksi,” kata Ma’ruf usai pertemuan.
Ma’ruf juga menyinggung soal perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya yang bekerja di industri sawit dan rumah tangga.
"Kita harapkan ada perlindungan perbaikan dan mendapatkan respons baik," kata Ma’ruf.
Hukum Cambuk Akan Dihapus
Sebelumnya, Ma’ruf menyebut Malaysia akan menghapus hukum cambuk untuk pada pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Nantinya, perlindungan PMI menjadi prioritas Anwar di pemerintahannya.
"Tidak ada cambuk, cambuk lagi. Cambuk itu hanya untuk kriminal," kata Ma'ruf usai pertemuan dengan Anwar Ibrahim.
Ma'ruf juga menyatakan, telah mendapatkan laporan dari Dubes Indonesia di Malaysia bahwa masih banyak WNI yang bekerja di sektor rumah tangga dan memerlukan perbaikan dari segi perlindungan.
"Selain itu juga menyangkut soal PMI pekerja migran Indonesia. Saya dapat laporan dari Pak Dubes, yang bekerja di sawit baik-baik saja. Dan masih ada itu yang kerja di rumah tangga. Kita harapkan juga ada perlindungan perbaikan dan itu juga mendapatkan respons baik," ujar Ma'ruf.