Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB yang juga Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) soal posisi Menteri Pertahanan (Menhan) yang dijanjikan bukan untuk Prabowo Subianto.
Menurutnya, persoalan siapa yang akan menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju adalah hak prerogatif dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
“Mengenai masalah yang ditunjuk Menhan atau tadi yang disebut saya tidak mau banyak komentar karena itu kan hak prerogatif daripada presiden,” kata Dasco saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (30/11).
Advertisement
Sebab, Dasco menyatakan dirinya tidak tahu bagaimana perjanjian-perjanjian yang berlangsung saat pembentukan kabinet. Karena, Partai Gerindra berada di luar koalisi yang kala itu mendukung Jokowi - Ma'ruf Amin.
“Bahwa ketika kemudian dalam penjajakan-penjajakan atau dalam perjanjian-perjanjian koalisi waktu itu kita tidak tahu karena kita tidak dalam koalisi yang sama,” tuturnya.
Namun, Dasco yang saat ini menjabat sebagai Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo- Gibran, pun menjelaskan saat itu ketua umumnya hanya diajak untuk bergabung dan ditawarkan posisi Menhan oleh Jokowi.
“Tapi karena kami kemudian diajak untuk bergabung di pemerintahan dan ditawarkan oleh Presiden Jokowi untuk mengimplementasikan program kampanye Pak Prabowo dalam bidang pertahanan. Ya itu kita terima pada waktu itu. Selebihnya kita tidak ngerti,” tuturnya.
Cak Imin Sebut Posisi Menhan Awal Dijanjikan Buat Dirinya
Sebelumnya, Cak Imin sempat mengungkap posisi Menteri Pertahanan (Menhan) di Kabinet Indonesia Maju awalnya dijanjikan untuk dirinya, bukan kepada Prabowo Subianto.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin saat menanggapi Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto mempertanyakan narasi perubahan yang dibawa PKB dan koalisinya di Pilpres 2024,
"PAN ini dua kali pemilu dukung Prabowo, mau tiga kali gagal lagi dia ini. 2014 dukung Prabowo, 2019 dukung Prabowo. Saya 2014 dukung Jokowi, 2019 dukung Jokowi. Ya saya ini sebetulnya pengawal Jokowi dari awal," ujar Cak Imin kepada wartawan di Indonesia Millenial and Gen-Z Summit.
Lebih lanjut, Cak Imin juga menyinggung soal PAN yang merupakan partai tidak mendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019. Dia membandingkannya dengan PKB yang sudah sejak awal bersama dan mendukung Jokowi.
Tetapi PAN justru mendapatkan kedudukan di pemerintahan padahal tidak pernah mendukung Jokowi. Termasuk, Prabowo Subianto awalnya lawan, malah mendapat kursi Menteri Pertahanan yang sebelumnya dijanjikan untuk Cak Imin.
"Tiba-tiba dia (PAN) masuk koalisi Jokowi, dapat menteri satu, lumayanlah, nggak ada hujan, nggak ada angin. Saya hanya ingin sampaikan, termasuk Pak Prabowo, tiba-tiba jadi menteri, aslinya Menhan itu saya sebetulnya, janjinya begitu," kata dia.
Advertisement
Koalisi Cair
Lantas, Cak Imin pun menyebut koalisi yang ada saat ini tidak bisa disebut berada di dalam atau di luar pemerintahan, karena berkembang begitu cair.
"Jadi koalisi ini adalah koalisi yang tidak bisa disebut dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan, koalisi ini adalah koalisi yang memang berkembang, fleksibel, sangat cair," bebernya.
Sumber: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com