Liputan6.com, Jakarta Jembatan Cibedug Girang yang merupakan penghubung Desa Desa Sukaraja dan Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, patah diterjang banjir.
Akibatnya, aktivitas warga terganggu, termasuk siswa siswi yang berangkat dan pulang sekolah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani mengatakan curah hujan tinggi pada Kamis 30 November 2023 malam, menyebabkan debit air Sungai Kali Baru naik hingga menggerus fondasi ujung bagian bawah jembatan, lalu akhirnya longsor.
Advertisement
Akibat kejadian tersebut, beberapa titik badan jembatan retak dan patah pada bagian sambungan.
"Waktu Kamis malam itu memang curah hujan sangat tinggi hingga air sungai naik dan sangat deras," kata Adam, Jumat (1/12/2023).
Pasca kejadian, petugas menutup jembatan tersebut dengan menggunakan garis polisi dan papan plang.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun jembatan penghubung antar desa di Kecamatan Sukaraja yang patah, merupakan bagian dari akses ekonomi di dua desa, sehingga mengganggu aktivitas warga.
Memutar Jalan
Warga pun harus memutar sejauh 3 kilometer lebih untuk keluar masuk desa.
"Sekarang harus muter lewat Summarecon. Lumayan jaraknya jauh sekitar 10 menit kalau pake motor," ujar Aminah warga setempat.
Advertisement
Jembatan Darurat
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Sukaraja, Seni mengatakan pihaknya sudah melaporkan kerusakan pada struktur bangunan Jembatan Cibedug Girang kepada Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
"Solusinya mau dibuat jembatan darurat atau bailey agar warga bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari," pungkasnya.