Sukses

Bertemu Sekjen PBB, Jokowi Bahas Aksi Iklim hingga Situasi di Gaza

Jokowi menyatakan komitmen Indonesia untuk terus mendukung PBB dalam menjalankan fungsi dan perannya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di Dubai, Uni Emirate Arab, Sabtu (2/12/2023). Jokowi menyatakan komitmen Indonesia untuk terus mendukung PBB dalam menjalankan fungsi dan perannya.

Menurut dia, tantangan global saat ini makin berat dan persaingan geopolitik telah menimbulkan kekuatan baru. Selain itu, multilateralisme dan rasa saling percaya juga makin terkikis.

"Di sinilah peran krusial PBB untuk mengatasinya dan Indonesia akan terus mendukung fungsi dan peran PBB agar tetap relevan," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Minggu (3/12/2023).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Antonio Guterres juga membahas soal aksi iklim. Jokowi memaparkan sejumlah langkah kuat dan nyata yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim.

Dia juga menyampaikan bahwa Indonesia menghargai inisiatif JETP. Kendati begitu, Jokowi menilai komposisi hibah harus lebih konstruktif dan aksi iklim global tidak bisa maju tanpa kolaborasi semua pihak.

"Oleh sebab itu, Indonesia mendukung agenda akselerasi dalam pendanaan iklim yang digagas Yang Mulia bahwa negara maju harus membantu negara berkembang," jelasnya.

"Dukungan Yang Mulia penting agar COP28 menyepakati operasionalisasi pendanaan _loss and damage_ dan kolaborasi pendanaan energi baru terbarukan bagi negara berkembang," sambung Jokowi.

Sedangkan terkait situasi di Gaza, Jokowi kembali menegaskan bahwa Indonesia mengutuk keras kekejaman Israel, termasuk serangan ke fasilitas sipil. Indonesia juga mendukung dilakukannya investigasi melalui mekanisme internasional terkait pelanggaran Israel di Gaza.

Indonesia turut menyambut truce saat ini. Namun, kekerasan harus permanen dihentikan demi nasib warga sipil sesuai Resolusi 2712 DK PBB.

"Bantuan kemanusiaan harus segera masuk ke Gaza dengan aman dan tanpa hambatan. Bersama dengan beberapa Menlu OKI, Menteri Luar Negeri RI juga melakukan diplomasi intensif untuk Gaza," tutur Jokowi.

2 dari 3 halaman

Perang di Gaza Tak Mungkin Dihentikan dalam Waktu Dekat

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa perang antara Israel dengan Palestina tidak akan mungkin bisa dihentikan dalam waktu dekat. Kesimpulan ini didapat Jokowi saat dirinya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas situasi Gaza di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November 2023 lalu.

"Sampai 2 minggu saya datang ke Arab Saudi dua kali, dalam dua minggu dua kali. Saya hanya ingin mendengar konflik perang di Gaza ini akan seperti apa. Konflik Israel-Palestina ini akan sampai kapan. Karena yang hadir (di KTT) saat itu (ada) 57 negara," kata Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/11/2023).

"Tetapi di akhir Summit, saya dalam hati menyimpulkan bahwa memang perangnya tidak mungkin disetop dalam waktu dekat," sambungnya.

 

3 dari 3 halaman

Tensi Geopolitik Berdampak Signifikan Terhadap Ekonomi Global

Dia menyebut, tensi geopolitik yang saat ini terjadi baik perang Rusia-Ukraina maupun Israel-Palestina berdampak signifikan terhadap ekonomi global.

Jokowi mencontohkan perang mengakibatkan inflasi suku bunga yang tinggi di Amerika Serikat dan pelambatan ekonomi hingga krisis properti di China.

"Peningkatan tensi geopolitik yang semua dadakan semuanya, perang Ukraina enggak ada hujan enggak ada angin tahu-tahu perang. Gaza, enggak ada hujan enggak ada angin, tahu-tahun perang. Ya semua penginnya itu kalau mau perang memberi tahu dulu. Jadi kita bisa siap-siap apa yang perlu disiapkan," tutur Jokowi.