Sukses

Belajar Sejarah, Alam Ganjar Bersama Mahasiswa Sambangi Benteng Fort Rotterdam

Putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh Muhammad Zinedine Alam Ganjar sambangi Benteng Fort Rotterdam bersama mahasiswa Universitas Negeri Makassar dan Komunitas Influencer Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/12).

Liputan6.com, Jakarta - Putra Ganjar Pranowo dan Siti Atikoh, Muhammad Zinedine Alam Ganjar sambangi Benteng Fort Rotterdam bersama mahasiswa Universitas Negeri Makassar dan Komunitas Influencer Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/12).

Benteng Fort Rotterdam menjadi salah satu monumen sejarah yang memukau di Indonesia. Dibangun oleh Belanda pada abad ke-17, tepatnya pada tahun 1667, saat Makassar menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat penting di Nusantara.

"Kota Tua Makassar mulai dari sini (Benteng Fort Rotterdam) saat VOC mulai menguasai dan berkembang menjadi kota hingga saat ini," ungkap Tour Guide Jamal.

Salah satu fitur yang menonjol dari Fort Rotterdam adalah arsitekturnya yang khas. Dengan bangunan-bangunan berbentuk persegi yang dikelilingi oleh dinding-dinding batu bata merah, benteng ini memancarkan pesona arsitektur kolonial yang elegan.

Dalam kesempatan tersebut, Alam berbincang dengan guide dan komunitas tersebut. Alam menyimak setiap informasi yang diberikan dan tampak kagum dengan keberadaan Benteng Fort Rotterdam yang berada di Makassar.

2 dari 2 halaman

Harus Dilestarikan

Menurut Alam, keberadaan bangunan sejarah jaman kolonial Belanda yang ada di Makassar tersebut harus dijaga dan dilestarikan keberadaannya sebagai simbol para pejuang kemerdekaan melawan penjajahan pada saat itu.

Seperti halnya bangunan heritage di kota-kota lain, Alam mengusulkan agar Benteng Fort Rotterdam bisa diremajakan di berbagai aspek agar tetap eksis dan menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang ke tempat tersebut sebagai identitas asli Makassar.

"Seperti halnya Kota Lama yang ada di Semarang, Kota Tua Jakarta atau bahkan seperti di M Blok, bagaimana bisa hidup sebagai sebuah pembelajaran sejarah, tapi bisa berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat khususnya anak muda yang hanya ingin menikmati suasana Fort Rotterdam," ujar Alam.

Video Terkini