Sukses

Sektor Pertanian di Kelurahan Maluhu Jadi Unggulan Berkat Dukungan Penuh dari Pemkab Kukar

Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro menyebut melalui perhatian dari pemerintah hasilnya panen padi di Kelurahan Maluhu sudah bisa menyuplai untuk di daerah Maluhu dan sekitarnya. 


 

Liputan6.com, Tenggarong Potensi pertanian di Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong adalah padi sawah. Hasil produksi padi sawah pun disebut dapat menjadi swasembada pangan dan mampu menyuplai kebutuhan beras di Kecamatan Tenggarong. 


Maka dari itu, agar dapat mengembangkan potensi sektor pertanian di kelurahan tersebut, pemerintah setempat memberi dukungan dengan berbagai bantuan dan pembinaan kepada kelompok tani. Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro mengatakan luas sawah didaerahnya cukup luas, sekitar 150.000 hektar dan per hektarnya. 

Dari luas tersebut, rata rata dapat menghasilkan 4-5 ton padi. Keberhasilan memproduksi dalam jumlah besar itu tidak lepas dari kegigihan para petani dalam mengembangkan pertanian dengan dibantu oleh pemerintah berupa sapras pertanian. 



"Dan selama ini pertanianya juga berjalan dengan baik. Bantuan bantuan Pemerintah Kabupaten Kukar seperti alsintan, pupuk juga kami dapatkan juga seperti daerah-daerah lain," kata Joko, Minggu (19/11). 


Dia menyebut melalui perhatian dari pemerintah hasilnya panen padi di Kelurahan Maluhu sudah bisa menyuplai untuk di daerah Maluhu dan sekitarnya. 



"Untuk mencukupi warga masyarakat Maluhu itu sudah lebih dari cukup, bahkan bisa menyuplai ke Tenggarong pada umumnya," kata Tri Joko. 

Tri Joko mengungkapkan saat ini untuk jumlah kelompok tani ada 7 kelompok tani dan 6 Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kelurahan Maluhu. Mereka tidak hanya mengembangkan tanaman padi sawah saja, tetapi juga ada mnanam sayur dengan memanfaatkan lahan pekarangannya masing masing karena wajib anggota KWT itu punya lahan pekarangan harus dianut tanaman sayur rata-rata mereka. 



Selain itu ada juga kelompok-kelompok tani yang mengembangkan peternakan. Dan belum lama ini mereka dapat bantuan dari pemerintah kambing sebanyak 20 ekor beserta kandangnya, tepatnya di RT 17 dan 18 kelompok ternak Rojo Koyo. 



"Kami berharap potensi pertanian ini tetap bisa memaksimalkan lahan yang ada dan memaksimalkan hasil panen. Karena apapun itu kebutuhan akan hasil-hasil pertanian sangat dibutuhkan, dan sekarang akan melonjak tinggi. Apalagi ada menghadapi IKN, ini harus siap, kita nanti menjadi penyuplai-penyuplai segala sesuatunya. Ya mungkin ada dari daerah luar sudah datang, tapi setidaknya kita cukupi dulu untuk wilayah kita sendiri," katanya. 

Sementara Ketua Kelompok Sri Rukun Satu Kelurahan Maluhu, Abdul Mukit yang membawahi 36 orang anggota kelompok tani, mengatakan bahwa yang menjadi unggulan pertaniannya adalah padi sawah, kalau untuk sayuran ada juga namun tidak banyak. 
Adapun pada saat musim panen padi, hasil panen petani per hektarnya bisa mencapai 4,5 ton. Untuk pemasaran hasil pertanian biasanya para petani dijual ke tetangga-tetangga yang beli atau ada yang membeli sendiri ke petani Maluhu untuk di jual ke pasar Tenggarong 



"Untuk di Kelurahan Maluhu pertanian ini selalu diprioritaskan oleh pemerintah. Kalau bantuan-bantuan itu, alhamdulilah selama ini sudah lumayan yang diterima oleh para petani. Belum lama ini kami menerima bantuan pupuk cair, terpal yang nantinya kami bagikan ke petani," ujarnya. 



Dalam kesempatan itu, Abdul juga berharap agar ke depannya pertanian di Kelurahan Maluhu dapat maju dan berkembang lebih baik itu karena banyak bantuan yang selalu diberikan dari pemerintah setempat, untuk para petani. 

 

 

(*)