Sukses

Upaya Kutai Timur Maksimalkan Potensi Wisata untuk Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan kawasan mangrove untuk mendukung wisata pantai juga telah dilakukan. Sehingga upaya ini mengangkat dua hal sekaligus yakni wisata bahari dan penyelamatan kawasan ekosistem pesisir.

Liputan6.com, Kutai Timur Indonesia adalah negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Salah satu tempat di Tanah Air yang memiliki sumber daya terbaik adalah Kabupaten Kutai Timur. Buktinya, deretan perusahaan tambang batubara raksasa ada di kabupaten ini.

Terbaru, sebuah pabrik semen dengan produksi salah satu yang terbanyak di Asia Tenggara juga sudah mulai beroperasi. Terlepas dari hal tersebut, kabupaten ini tetap berupaya keras memaksimalkan potensi wisatanya.

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menjelaskan pihaknya sedang berusaha mendorong pengembangan sektor pariwisata. Sudah beberapa yang terkenal namun perlu dikembangkan agar lebih baik.

"Pertama, kami memiliki potensi wilayah yang luar biasa yang sampai saat ini memang belum ada investasi melirik itu. Tetapi sesungguhnya kami punya potensi, misalnya pantai, laut, bawah laut atau dasar lautnya," kata Ardiansyah. 

Dia juga mencontohkan beberapa hal yang belum dikembangkan namun potensinya tinggi adalah  bawah air. Pulau Miang misalnya, punya potensi terumbu karang yang indah.

"Juga yang paling potensial itu diving. Potensi untuk snorkeling keindahan karangnya,"  ujarnya. 

Masih di Pulau Miang, sebuah pulau di Kecamatan Sangkulirang, saat ini sedang dikembangkan sebagai desa Bahari. Beberapa fasilitas telah dibangun untuk memanjakan wisatawan.

"Ada juga yang kami buat misalnya seperti di Pulau Miang untuk diving. Kami siapkan itu di tempat diving itu patung-patung," tambah Ardiansyah.

Patung yang dimaksud adalah sebuah patung bawah air yang menambah keindahan untuk snorkeling. Kini upaya promosi sedang digencarkan agar Pulau Miang bisa lebih dikenal luas. Ardiansyah tak lupa mengingatkan pantai-pantai di kabupatennya yang tidak kalah indah. Sayangnya, masih banyak yang belum dikembangkan.

"Belum lagi pantai yang kita miliki lebih dari 500 kilometer. Hampir semuanya memiliki keindahan pantai-pantainya. Satu per satu kita coba angkat, kita coba explore, misalnya untuk wilayah yang ada saja di sini seperti Pantai Teluk Perancis dan Teluk Lombok," ujarnya. 

Pengembangan kawasan mangrove untuk mendukung wisata pantai juga telah dilakukan. Sehingga upaya ini mengangkat dua hal sekaligus yakni wisata bahari dan penyelamatan kawasan ekosistem pesisir.

"Luar biasa keindahan mangrove-nya. Karena hutan mangrove itu hutan nomor dua yang memberikan kontribusi oksigen. Yang tertinggi itu gambut, yang kedua mangrove, yang ketiga ya hutan yang ada ini," kata Ardiansyah.

Belum lagi bicara soal wisata karst di Kutai Timur yang sudah mendunia. Ditambah warisan budaya yang tak ternilai harganya.

"Itu saya hanya sanggup menyampaikan beberapa padahal masih banyak lagi," katanya.

 

(*)