Ratusan santri dari berbagai pesantren di Ciamis Jawa Barat, mendatangi kantor Bupati Ciamis. Mereka berunjuk rasa memprotes kelakuan bupati dan pejabat di Ciamis yang karaoke bersama 3 mahasiswi di Tasikmalaya.
Para santri tersebut menuntut agar Bupati Ciamis Engkon Komara mundur dari jabatannya karena dinilai melanggar etika seorang kepala daerah dengan berkaraoke bersama 3 wanita tak dikenal. Setelah membantah, sang bupati akhirnya mengaku ada 3 perempuan yang berstatus mahasiswi yang diundang untuk berkaraoke bersama.
Dalam aksinya, para santri tersebut juga beraksi dengan pertunjukan teatrikal yang menggambarkan pejabat termasuk bupati sedang mengejar-ngejar pakaian dalam wanita. Mereka juga menuntut agar bupati bertanggung jawab karena dinilai mencederai kepatutan seorang pejabat dengan mundur dari jabatannya.
Engkon Komara mengaku khilaf atas perbuatannya dan membenarkan kalau perempuan yang bersama dia dan beberapa pejabat lainya adalah seorang mahasiswi. Di hadapan santri, Engkon meminta maaf atas perbuatanya dan siap mundur jika rakyat menghendakinya.
Kejadian berawal saat Engkon dan pejabat teras Pemda dan DPRD Ciamis menggelar pertemuan di sebuah kafe dan karaoke. Ternyata, ada 3 wanita menemani mereka yang awalnya dikatakan sebagai anak dan keponakan Wakil Ketua DPRD Ganjar.
Setelah terus didesak, mereka akhirnya mengakui ketiga perempuan itu seorang mahasiswi di salah satu kampus swasta di daerah tersebut -- yang didatangkan ke tempat hiburan untuk menemani mereka. (Riz)
VIDEO: Karaoke Bersama 3 Mahasiswi, Bupati Ciamis Dituntut Mundur
Ratusan santri dari berbagai pesantren di Ciamis Jawa Barat, mendatangi kantor Bupati Ciamis.
Advertisement