Liputan6.com, Sangatta Salah satu keindahan alam yang dimiliki oleh Kabupaten Kutai Timur adalah Pulau Miang. Pulau yang berlokasi di Kecamatan Sankulirang tersebut juga sudah diresmikan menjadi Kampung Bahari Nusantara (KBN) beberapa waktu lalu.
Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman mengatakan bahwa Pulau Miang memiliki kearifan lokal masyarakat nelayan yang apik. Ia menyebut, sumber daya laut di Pulau Miang bukan hanya ikan, melainkan terumbu karang dan padang lamun nan memesona.
“Pulau Miang adalah salah satu wisata unggulan di Kutim. Kekayaan laut di Pulau Miang menjadi salah satu penyumbang A Magic Land Kutai Timur,” katanya.
Advertisement
Selain itu, Ardiansyah menilai, harmoni kehidupan di Pulau Miang memiliki kolaborasi ras, suku dan budaya hangat. Ia mengungkapkan, beragam suku masyarakat di sana memiliki keunikan dan nilai keanekaragaman budaya Nusantara yang agamis.
“Ada beragam suku di Pulau Miang, beberapa di antaranya Bugis, Makassar, Kutai, dan Banjar. Keberagaman itu membentuk harmoni kehidupan bermasyarakat yang baik. Keberagaman inilah yang memperkaya potensi wisata di sana,” ujarnya.
Pikat Wisatawan Mancanegara
Pulau Miang pun telah memikat wisatawan mancanegara untuk berkunjung. Mereka yang datang berkunjung itu seringkali untuk menikmati destinasi pariwisata laut, seperti snorkeling atau freediving.
“Rata-rata nelayan di sana menawarkan jasa perjalanan keliling. Bahkan di waktu-waktu tertentu bisa melihat hiu tutul di Pulau Miang,” kata Ardiansyah.
Salah satu spot terumbu karang yang paling sering dikunjungi wisatawan adalah area patung baca bawah laut di sisi barat Pulau Miang. Tak jauh dari situ, ada hamparan hutang mangrove yang menjadi penopang keamanan Pulau Miang.
"Saban pagi wisatawan langsung dapat melihat sunrise dan sore hari wisatawan akan dimanjakan dengan keindahan sunset," ujar Ardiansyah.
Selain itu, di beberapa titik di Pulau ini juga terdapat keunikan lain. Di Pulau Miang memiliki dua jenis sumur, yakni sumur pertama adalah sumber air bersih yang tak pernah habis dan sumur kedua adalah sumur minyak yang keluar sendiri dari alam.
"Saat Maghrib dan Isya, masyarakat berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah. Setelahnya, suasana di Pulau Miang akan sunyi. Sebab pulau itu terpencil dan sangat terbatas dengan hiburan," jelas Ardiansyah.
"Bagi wisatawan yang mencari ketenangan, Pulau Miang sangat direkomendasikan," imbuhnya.
(*)
Advertisement