Sukses

129 Ribu Personel TNI-Polri Diturunkan untuk Amankan Libur Nataru

Polri akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan pada saat arus mudik dan balik saat Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi ada pergeseran masyarakat sebanyak 107,6 juta saat libur Natal dan Tahun Baru 2024. Terkait hal ini, kata dia, Polri akan melakukan operasi lilin pada tanggal 20 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.

Hal ini dilakukan untuk melakukan pengamanan dan pengawalan selama Natal dan Tahun Baru. Total personel TNI-Polri yang diturunkan saat Nataru sebanyak 129.923 aparat.

"Polri tentunya mempersiapkan operasi untuk melaksanakan kegiatan pengamanan pengawalan terkait dengan rangkaian kegiatan natal dan tahun baru dengan melaksanakan operasi Lilin yang kita laksanakan mulai dari tanggal 20 Desember-2 Januari," jelas Listyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/12/2023).

"Di mana kegiatannya melibatkan kurang lebih 129.923 personel baik Polri TNI maupun seluruh stakeholder terkait," sambung Listyo.

Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengantisipasi kemacetan pada saat arus mudik dan balik saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mulai dari, memberlakukan contraflow hingga one way.

"Kegiatan yang kita laksanakan selain melaksanakan pengamanan terkait dengan arus mudik dan arus balik yang diduga akan terjadi 2 kali puncak arus balik dan arus mudik yaitu menjelang Natal dan menjelang malam Tahun Baru, tentunya kita akan memberlakukan rekayasa lalu lintas mulai dari pengaturan contraflow sampai dengan one way," ujarnya.

Menurut dia, Polri akan menggunakan metode traffic count untuk mengetahui volume lalu lintas. Listyo menyebut metode ini efektif diterapkan untuk mengurai kemacetan saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2023.

"Ini tentunya kita sudah memiliki rumus traffic counting yang kemarin sudah kita coba pada saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri," tutur Listyo.

 

2 dari 3 halaman

Ada 107 Juta Pergerakan Orang di Libur Nataru

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian/lembaga terkait menyiapkan secara matang transportasi, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pasalnya, Jokowi menyebut ada 107 juta pergerakan orang dalam natal dan tahun baru.

"Ini rutinitas, tapi apapun harus tetap direncanakan, harus dipersiapkan yaitu Natal dan Tahun Baru. Pak Menko ini agar disiapkan betul-betul utamanya yang berkaitan dengan transportasi," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (11/12/2023).

"Karena dari perhitungan survei terakhir, ada kurang lebih nanti 107 juta pergerakan orang dalam natal dan tahun baru," sambungnya.

Selain itu, dia meminta agar para menteri memperhatikan pasokan dan distribusi bahan-bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru. Terlebih, saat ini harga beras dan cabai di sejumlah daerah masih tinggi.

"Berkaitan dengan stabilitas harga, utamanya harga-harga bahan pokok. Saya kira yang masih tinggi itu beras, cabai. Ini ada masalah pasokan, ada masalah distribusi," jelas dia.

 

3 dari 3 halaman

Harga Cabai

 

Jokowi menemukan harga cabai rawit di sejumlah daerah mengalami kesenjangan yang cukup tinggi. Dia mencontohkan harga cabai di Jawa mencapai Rp130.000 per kilogram, sedangkan di daerah lain hanya Rp50.000 per kilogram.

"Karena di sebuah provinsi ada harga cabai rawitnya Rp50.000, tapi di Jawa ada yang Rp110.000- Rp130.000. Tolong dilihat betul lebih detail lagi," tutur Jokowi.

Sidang kabinet paripurna ini dihadiri sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara. Mulai dari, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Video Terkini