Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan ada 107 juta masyarakat yang melakukan mobilitas saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dia menyebut jumlah ini naik 143 persen dibandingkan libur Nataru sebelumnya.
"107 juta (pergerakan warga). Ada kenaikan 143 persen dari (Nataru) tahun lalu. Tapi lebih tinggi (pergerakan) saat Idul Fitri," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/12/2023).
Baca Juga
Menurut dia, pemerintah telah melakukan evaluasi terkait masalah kepadatan lalu lintas saat libur Nataru tahun lalu. Hal ini akan menjadi bahan untuk melakukan upaya mitigasi kemacetan saat Nataru tahun ini.
Advertisement
"Nataru ini bukan cuma sekali, tapi sudah bertahun-tahun. Kita evaluasi yang kemarin terjadi terutama yang bisa dihindari, kita perbaiki tahun ini," ujarnya.
Muhadjir meminta kerja sama pemudik untuk tertib melakukan perjalanan mudik. Dia mengimbau pemudik tak berlama-lama di rest area agar tak menimbulkan kemacetan panjang.
"Kita usahakan (bisa lancar), karena ini tergantung kepada para pemudik kerja samanya supaya lebih teratur di perjalanan utamanya yang memanfaatkan rest area. Sekedarnya saja istirahat di rest area," tutur Muhadjir.
Disisi lain, kata dia, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian/lembaga dan perusahaan swasta menyediakan mudik bersama gratis untuk para karyawan serta masyarakat. Hal ini untuk mengatasi kepadatan kendaraan yang dapat menimbulkan kemacetab.
"Imbauan Pak Presiden, sesuai usulan Pak Menhub, supaya masing-masing kementerian/lembaga, perusahaan swasta menyediakan kendaraan gratis untuk karyawan, pegawainya, dan masyarakat umum karena itu sudah terbukti untuk mengatasi berbagai macam masalah transportasi pada saat saat mudik," pungkas Muhadjir.
129 Ribu Personel TNI-Polri Diturunkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memprediksi ada pergeseran masyarakat sebanyak 107,6 juta saat libur Natal dan Tahun Baru 2024. Terkait hal ini, kata dia, Polri akan melakukan operasi lilin pada tanggal 20 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Hal ini dilakukan untuk melakukan pengamanan dan pengawalan selama Natal dan Tahun Baru. Total personel TNI-Polri yang diturunkan saat Nataru sebanyak 129.923 aparat.
"Polri tentunya mempersiapkan operasi untuk melaksanakan kegiatan pengamanan pengawalan terkait dengan rangkaian kegiatan natal dan tahun baru dengan melaksanakan operasi Lilin yang kita laksanakan mulai dari tanggal 20 Desember-2 Januari," jelas Listyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (11/12/2023).
"Di mana kegiatannya melibatkan kurang lebih 129.923 personel baik Polri TNI maupun seluruh stakeholder terkait," sambung Listyo.
Â
Advertisement
Lakukan Rekayasa Lalu Lintas
Dia mengatakan pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) untuk mengantisipasi kemacetan pada saat arus mudik dan balik saat Natal dan Tahun Baru (Nataru). Mulai dari, memberlakukan contraflow hingga one way.
"Kegiatan yang kita laksanakan selain melaksanakan pengamanan terkait dengan arus mudik dan arus balik yang diduga akan terjadi 2 kali puncak arus balik dan arus mudik yaitu menjelang Natal dan menjelang malam Tahun Baru, tentunya kita akan memberlakukan rekayasa lalu lintas mulai dari pengaturan contraflow sampai dengan one way," ujarnya.
Menurut dia, Polri akan menggunakan metode traffic count untuk mengetahui volume lalu lintas. Listyo menyebut metode ini efektif diterapkan untuk mengurai kemacetan saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2023.
"Ini tentunya kita sudah memiliki rumus traffic counting yang kemarin sudah kita coba pada saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri," tutur Listyo.