Sukses

Melihat Keunikan Festival Sekerat di Kutai Timur dan Budaya Pelas Laut

Setiap tahun masyarakat desa Sekerat Kutai Timur menggelar ritual budaya Pelas Laut yang dikemas dalam Festival Sekerat Nusantara oleh Pemkab Kutai Timur.

Liputan6.com, Sangatta Masyarakat Kutai di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur, memiliki tradisi dan ritual yang sudah diwariskan turun-temurun. Setiap tahun masyarakat menggelar ritual budaya Pelas Laut yang dikemas dalam Festival Sekerat Nusantara oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Ada banyak ragam kegiatan kebudayaan hadir di Festival Sekerat Nusantara, yang berpusat di tepi pantai. Berbeda dengan Festival Erau Kutai Kartanegara yang kegiatannya berpusat di sepanjang aliran Sungai Mahakam.

“Kita ingin Festival Sekerat ini menjadi agenda rutin yang akan dilaksanakan setiap tahun. Tentu saja dari tahun ke tahun akan semakin meriah,” kata Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman.

Kegiatan Festival Sekerat Nusantara diawali doa bersama dan ritual tepung tawar adat Kutai. Hal itu untuk keselamatan bersama dan tolak bala. Ini merupakan rangkaian prosesi adat warisan leluhur Tanah Kutai. Dalam festival Sekerat ini ada dua kegiatan budaya yakni Pelas Laut dan Belian.

Tradisi ini sebenarnya sering dilaksanakan secara kecil-kecilan. Pelas Laut Desa Sekerat merupakan tradisi warisan nenek moyang yang dilestarikan hingga sekarang. Ritual dilakukan demi keselamatan pantai dan masyarakat. Mempersembahkan syukur hasil bumi untuk penguasa tanah, udara hingga laut dan seisi alam. Mengiringi perjalanan ke laut, membawa permohonan maaf untuk segala bentuk kesalahan. Meminta pada penguasa agar kampung dan seisinya selamat.

2 dari 2 halaman

Perahu Naga Ditarik ke Tengah Laut

Saat prosesi melarung perahu naga, masyarakat bersama-sama menggotong perahu menuju tepi laut. Di atas pasir pantai yang berbatasan air laut telah disediakan kain kuning sebagai alas perahu. Saat berhenti sejenak, dilanjutkan pemasangan layar dan lainnya. 

Kemudian, perahu naga ditarik ke tengah laut menggunakan perahu lainnya dan sesajian dilarung. Perahu naga dibawa kembali, kemudian warga berebut kain kuning alas perahu yang dipercaya sebagai berkah.

Ritual tersebut memang memiliki kemiripan dengan ritual Festival Erau di Kutai Kartanegara. Tak mengherankan memang karena Kutai Timur dan Kutai Kartanegara masih satu suku. Namun Festival Sekerat menjadi Istimewa karena dilaksanakan di tepi laut. Jika mengulur naga dilaksanakan di Sungai Mahakam, di Desa Sekerat mengulur naga dilaksanakan di Pantai hingga ke laut,

"Seingat saya pelepasan naga hanya ada di Tenggarong, namun ternyata di Pantai Sekerat itu ada, ini luar biasa,” kata Ardiansyah takjub.

Sebagai magic land, Ardiansyah mengatakan bahwa masih banyak keajaiban tersembunyi di Kabupaten Kutai Timur dan belum dikenal luas.

 

(*)

Video Terkini