Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca cerah berawan terjadi di sebagian besar kota-kota di wilayah Indonesia, pada Rabu (13/12/2023) pagi. Meski demikian ada sejumlah titik yang diselimuti cuaca berkabut, dan hujan berintensitas ringan.
Ada pun cuaca berkabut terjadi di wilayah Pekanbaru, sedangkan Banjarmasin, pangkal pinang, dan Makassar diprediksi turun hujan ringan.Â
Baca Juga
Memasuki siang hari, sejumlah kota di Indonesia juga akan diguyur hujan. Bahkan dua di antaranya dilaporkan BMKG berpotensi hujan petir, yakni Kota Kupang dan Banjarmasin.
Advertisement
Beranjak malam, cuaca berawan mendominasi sebagian besar kota-kota di Indonesia. Sementara, kondisi langit cerah berawan diperkirakan terjadi di Banda Aceh, Bengkulu, Jakarta Pusat, Ternate, Padang, dan Palembang.
BMKG juga kembali mengungkap adanya potensi hujan petir. Namun, kali ini terjadi untuk wilayah Ternate.Â
Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Banda Aceh |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Denpasar |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
 Serang |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bengkulu |  Cerah Berawan |  Cerah |  Cerah Berawan |
 Yogyakarta |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
Gorontalo | Cerah Berawan | Berawan | Cerah |
Jambi | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Hujan Petir |
Bandung | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Semarang | Berawan | Berawan | Berawan |
Surabaya | Berawan | Berawan | Berawan |
Pontianak | Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Banjarmasin | Hujan Ringan | Hujan Petir | Hujan Ringan |
Palangkaraya | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Samarinda | Berawan | Cerah Berawan | Hujan Ringan |
Tarakan | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah |
Pangkal Pinang | Hujan Ringan | Berawan | Berawan |
Tanjung Pinang | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Bandar Lampung | Berawan | Berawan | Berawan |
Ambon | Berawan Tebal | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Ternate | Cerah Berawan | Berawan | Cerah Berawan |
Mataram | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Kupang | Berawan | Hujan Petir | Berawan |
Kota Jayapura | Berawan | Berawan | Berawan |
Manokwari | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Pekanbaru | Kabut | Berawan | Hujan Petir |
Mamuju | Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Makassar | Hujan Ringan | Hujan Ringan | Berawan |
Kendari | Berawan | Hujan Ringan | Berawan |
Manado | Berawan | Berawan | Berawan |
Padang | Cerah Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Palembang | Berawan | Cerah Berawan | Cerah Berawan |
Medan | Cerah Berawan | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.
"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).
Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.
Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.
"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.
Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).
Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).
Advertisement
Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem
Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).
"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.
Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.
"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.