Sukses

Menhan Prabowo: Tidak Ada Negara yang Survive Tanpa Tentara yang Kuat

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkap untuk menjadi seorang taruna maupun taruni di Akademi Militer tidaklah mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengungkap untuk menjadi seorang taruna maupun taruni di Akademi Militer tidaklah mudah. Pasalnya, mereka harus melalui serangkaian ujian dan tes hingga akhirnya dinyatakan bisa mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil).

Untuk itu, Mantan Danjen Kopassus ini menilai bahwa para taruna dan taruni Akmil adalah orang-orang yang terpilih.

Hal itu ditegaskan Prabowo dalam sambutannya usai makan siang bersama pada acara reuni emas Akabri tahun 1970-1973 bertajuk "Reuni Emas 50 Tahun Cadaka Dharma: Menguak Memori, Merajut Silaturahmi" yang digelar di Akmil, Magelang, Rabu (13/12/2023).

"Saudara-saudara, para taruna-taruni ini adalah ksatria-ksatria yang dipilih dari seluruh rakyat Indonesia. Pemuda-pemudi terpilih. Terpilih kecerdasannya, terpilih fisiknya, terpilih kepribadiannya, dan di Lembah Tidar ini, kalian akan digembleng," ungkap Prabowo.

"Dan pada saatnya kalian akan dididik untuk memimpin. Memimpin prajurit-prajurit kita, memimpin prajurit-prajurit Indonesia di dalam pertempuran," sambungnya.

Lebih lanjut, Prabowo berpesan kepada para taruna dan taruni Akmil untuk giat belajar serta berlatih agar kelak mereka menjadi personel TNI yang dapat diandalkan negara untuk menjaga kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

 

2 dari 3 halaman

Akmil Hadir untuk Mendidik Calon Pemimpin Masa Depan

Menurutnya, tidak ada negara yang mampu bertahan dari gangguan bila tentaranya lemah. Selaras dengan hal itu, para prajurit dan tentara di indonesia harus dipimpin oleh para pimpinan TNI juga harus kuat. Untuk itu, Akmil hadir untuk mendidik mereka menjadi calon pemimpin di masa depan.

"Saudara-saudara sekalian, kita bangsa yang tidak suka perang, kita bangsa yang cinta damai. Tapi, demi kemerdekaan, demi kedaulatan, kita harus rela bilamana ada yang ingin menjajah kita, ada yang ingin menduduki kita, ada yang ingin merampas kekayaan dan hak-hak kita," jelasnya.

"Tidak ada negara yang kuat, tidak ada negara yang survive tanpa tentara yang kuat. Tidak ada tentara yang kuat tanpa pemimpin-pemimpin tentara yang kuat, tanpa perwira-perwira yang kuat, karena itu nikmatilah masa-masamu di sini," sambung Prabowo.

 

3 dari 3 halaman

Harap Bisa Torehkan Prestasi

Para taruna dan taruni Akmil juga diharapkan oleh Prabowo untuk meneladani setiap hal-hal baik dan prestasi yang telah ditorehkan oleh para senior mereka. Prabowo berharap, hal-hal itu dapat dijadikan sebagai motivasi.

"Serap ilmu yang diberikan, lihat dan contoh putra-putri terbaik bangsa. Mereka tidak pernah berhenti berbakti kepada negara dan bangsa. Sampai hari ini, mereka tetap berbakti kepada negara dan bangsa. Ini adalah hasil gemblengan Lembah Tidar," pungkasnya.

Selain Menhan Prabowo, acara ini turut dihadiri oleh Alumni Akabri 1970-1973 di antaranya Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Marsekal TNI (Purn.) Djoko Suyanto (Panglima TNI periode periode 2006-2007), serta Jenderal Pol (Purn.) Sutanto (Kapolri periode 2005-2008).

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com