Liputan6.com, Jakarta - Adara Relief International kembali menyelenggarakan Family Festival (Family Fest), yang mengangkat tema “Dari Keluarga Kita Bermula”. Acara tersebut digelar di Teater IMAX Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (17/12/2023).
Pada Family Fest 5 menampilkan film “The Tower”, sebuah film yang menampilkan kekuatan ikatan cinta, harapan dan cita-cita yang tak pernah padam dengan latar keluarga pengungsi Palestina yang telah empat generasi berada di Lebanon.
Muhamad Abu Toyoun, generasi keempat pengungsi Palestina yang juga berdiam di Lebanon menyampaikan mengenai kondisi realita pengungsian dengan di film yang tak jauh berbeda dengan apa yang dialaminya.
Advertisement
Untuk menyemarakkan acara, Adara Relief International juga turut menghadirkan penampilan istimewa dari penyanyi cilik Quinn Salman, Edcoustic, dan influencer Alfi Siregar.
“Karena keluarga adalah awal mula bagi hadirnya cinta, kasih sayang, kepedulian, dan harapan yaitu untuk keluarga, masyarakat, negara, dan untuk dunia yang lebih baik,” kata Direktur Utama Adara Relief International, Maryam Rachmayani dalam sambutannya.
Maryam Rachmayani juga menyampaikan bahwa film ’The Tower’ memiliki nilai tradisi kekeluargaan yang kuat, yaitu tentang mewariskan nilai antar generasi dan mempertahankan jati diri bangsa.
“Barangkali, pengalaman bangsa Palestina sebagai bangsa yang terusir inilah yang menjadi motivasi bagi keluarga-keluarga di Gaza saat ini yang masih mengalami agresi tanpa henti, untuk tetap bertahan,” kata Maryam.
Indonesia Tingkatkan Bantuan
Indonesia memutuskan meningkatkan kontribusi sukarela kepada Palestina sebesar tiga kali lipat melalui Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi usai pertemuannya dengan Komisioner Jenderal UNRWA di Jenewa, Swiss, pada Rabu (13/12/2023).
UNRWA, sebut Menlu Retno, mengharapkan Indonesia menggunakan pengaruhnya agar dukungan terhadap UNRWA terus dapat diperoleh dari negara lain.
"Laporan yang dirilis UNRWA pada 12 Desember menunjukkan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza," kata Menlu Retno, seperti dikutip dari pernyataan resmi Kemlu RI, Jumat (15/12).
Dalam laporan tersebut, Menlu Retno menyoroti beberapa hal di antaranya sebanyak 1,9 juta orang atau lebih dari 85 persen penduduk di Gaza mengalami pemindahan (displaced). Bahkan, beberapa di antaranya mengalami pemindahan lebih dari satu kali.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, selama 7 Oktober - 11 Desember 2023, sebanyak 18.205 orang Palestina terbunuh di Gaza, dan lebih dari 49.645 mengalami luka-luka. Dari angka tersebut, 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.Hingga 11 Desember 2023, 134 orang yang bekerja untuk UNRWA telah terbunuh.
Menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), untuk kondisi di Tepi Barat, 265 orang Palestina telah dibunuh oleh Israeli Security Forces (ISF) dan 69 di antaranya adalah anak-anak.
Advertisement