Liputan6.com, Jakarta Presiden Direktur PT Pakuwon Jati Tbk., Alexander Stefanus Ridwan Suhendra mengaku optimis terhadap perkembangan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di masa depan. Dirinya pun menyebut, sejak diumumkan pembangunan IKN, Pakuwon melihat bahwa ada peluang yang sangat besar di daerah tersebut.
"Sekarang saja, hotel-hotel di Balikpapan selalu ramai sejak adanya pembangunan. Selain itu bersama arsitek kami melihat bahwa countour tanah di Kalimantan begitu unik sehingga mendorong kami untuk melahirkan desain yang sangat unik di Indonesia,“ ujarnya dalam Konferensi Pers perkembangan Investasi di IKN secara daring, Sabtu (16/12/2023).
Baca Juga
Ridwan pun menilai, dengan tata kota yang dirancang dengan baik, IKN akan menjadi kota yang ramai dan memiliki potensi yang besar.
Advertisement
“Saya percaya penduduknya akan bertambah cepat sekali,” ucapnya.
Sebagai informasi, Pakuwon Jati akan membangun mal dan hotel di IKN. Pembangunan itu ditargetkan dimulai pada 2024 dan diharapkan selesai pada 2025 untuk tahap pertama proyek Pakuwon Nusantara yaitu hotel Four Points dan sebagian mal.
Nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan proyek Pakuwon Nusantara di IKN sebesar Rp5 triliun. Proyek Pakuwon Nusantara akan dibangun di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).
9 Wilayah Pembangunan IKN
Deputi Investasi dan Pendanaan Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara, Agung Wicaksono mengungkapkan bahwa pembangunan IKN tidak hanya difokuskan untuk pusat pemerintahan semata. Ia menyebut, formulasi pembangunan IKN adalah gabungan dari Pusat Administratif (KIPP) dan Pusat Perekonomian.
"Akan ada 9 Wilayah Pembangunan (WP) di IKN dan nomor 1 adalah wilayah KIPP, yang kami fokuskan saat ini dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024. Namun, di saat yang bersamaan kami juga telah memulai perencanaan untuk WP lainnya,” ungkapnya.
"Sedangkan 9 WP lainnya mencakup Area Pemerintahan Inti, Pusat Ekonomi dan Keuangan, Area Energi Terbarukan, Pariwisata dan Rekreasi, Layanan Pendidikan, Inovasi dan Penelitian, Simpang Samboja: Komoditas Agro, Perdagangan & Logistik, Kuala Samboja: Industri Pertanian, Muara Jawa: Perikanan dan Pertanian," jelas Agung.
(*)
Advertisement