Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md bertemu dengan Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI). Dia menegaskan, pertemuan itu tidak berkaitan dengan urusan politiknya sebagai calon wakil presiden (cawapres).
"Ya jadi saya datang ke sini sebagai Menkopolhukam tidak ada gambar embel-embel maupun substansi yang sifatnya politik elektoral tapi datang sebagai Menkopolhukam karena saya sering berhubungan dengan PGI," kata Mahfud di Grha Oikoumene, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Baca Juga
Mahfud menjelaskan, bertemu Ketua PGI untuk menjelaskan kepada pendeta-pendeta terkait perkembangan situasi politik jelang natal dan tahun baru (nataru). Dia menyebut, pemerintah bakal memastikan keamanan perayaan natal dan tahun baru.
Advertisement
"Saya ke sini menjawab pertanyaan bagaimana situasi politik dan keaundang semua menteri terkait dalam rapat paripurna kabinet untuk membahas kesiapan natal dan tahun baru.manan menjelang natal dan tahun baru. Saya katakan pemerintah menjamin bahwa natal nanti akan damai, tahun baru juga akan aman," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, bahwa pekan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meng
"Semua menteri sudah presentasi kesiapannya termasuk TNI dan Polri beserta BIN. Semuanya sudah menyatakan bahwa tahun baru dan natalan tahun ini, tahun baru 2024 dan natalan 2023 aman," ujar Mahfud.
Oleh sebab itu, Mahfud meyakinkan umat Nasrani dan Kristiani untuk menjalankan natal dengan tenang. Selain keamanan, keperluan logistik natal dan tahun baru juga dipastikan aman.
"Pemerintah dengan seluruh aparatnya sudah siap tidak hanya dalam arti keamanan tetapi juga logistik yang diperlukan untuk natal dan tahun baru juga sudah disiapkan pemerintah," tandasnya.
Polisi Siagakan 129.923 Personel dan 1.748 Pos Pengamanan Selama Nataru
Kabag Ops Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Kombes Eddy Djunaedi mengungkapkan, pihaknya bakal menyiapkan 129.923 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
"Polri dalam hal ini menerjunkan sebanyak 129.923 personel dalam rangka pengamanan Nataru ini. Ini terdiri dari Polri, TNI, dan stakeholder terkait," kata Eddy saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/12/2023).
Selain itu, terdapat 1.748 pos pengamanan yang bakal didirikan. Lalu, dibangun juga 740 pos pelayanan dan 212 pos terpadu di seluruh Indonesia.
"Adapun kita juga melakukan, mendirikan pos-pos pengamanan, yaitu sebanyak 1.748 lokasi pos pengamanan. Pos pelayanan sebanyak 740 dan pos terpadu sebanyak 212 yang ada di titik-titik lokasi di seluruh Indonesia," ujar Eddy.
Terkait rekayasa lalu lintas, terdapat tiga skema yang disiapkan. Tiga skema itu adalah normal, padat, dan sangat padat.
"Pada skema normal itu sendiri, kita masih dalam melakukan kegiatan-kegiatan pada pola-pola pengaturan, penjagaan di strong-strong point, titik-titik trouble spot. Ini harus kita lakukan pengelolaan lebih awal," jelas Eddy.
Advertisement
Pengalihan Arus dan Pembatasan Kendaraan
Untuk skema padat, polisi bakal melakukan pengalihan arus dan pembatasan kendaraan. Terakhir, untuk skema sangat padat, polisi bakal membuat rekayasa buka tutup jalan.
"Buka tutup yang ada jalur tol maupun arah yang keluar arteri dan termasuk juga bagaimana kita melakukan one way nanti," imbuh Eddy.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kementerian/lembaga terkait menyiapkan secara matang transportasi, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pasalnya, Jokowi menyebut ada 107 juta pergerakan orang dalam natal dan tahun baru.
"Ini rutinitas, tapi apapun harus tetap direncanakan, harus dipersiapkan yaitu Natal dan Tahun Baru. Pak Menko ini agar disiapkan betul-betul utamanya yang berkaitan dengan transportasi," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (11/12/2023).
"Karena dari perhitungan survei terakhir, ada kurang lebih nanti 107 juta pergerakan orang dalam natal dan tahun baru," sambungnya.