Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan memantik polemik di tengah publik.
Hal ini lantaran dia membahas gerakan salat saat memberikan sambutan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Selasa, 19 Desember 2023, yang dikaitkan dengan gimik.
Baca Juga
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, video yang beredar dan seolah-olah menarasikan sholat sebagai becandaan adalah framing yang menyesatkan.
Advertisement
Menurut dia, dalam acara tersebut, Zulhas menegaskan bahwa jangan sampai karena adanya perbedaan pilihan dalam Pemilu kemudian menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Bang Zul (Zulkifli Hasan) mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam pemilu kemudian memunculkan keretakan di masyarakat. Pemilu hanyalah konstestasi 5 tahunan sedangkan persatuan dan kerukunan di masyarakat merupakan pondasi dasar bernegara," jelas Yandri dalam keterangannya, Rabu (20/12/2023).
"Dengan rekam jejak yang ada selama ini, tidak mungkin seorang Zulkifli Hasan melakukan penistaan terhadap agama. Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian merubah tata cara sholat seseorang,” kata dia.
Yandri mengungkapkan, ucapan yang sama atau hampir mirip juga disampaikan oleh Anies Baswedan dan Ustad Abdul Somad. Video dari kedua tokoh tersebut disebarkan tanpa ada framing yang negatif.
Karena memang pernyataan tersebut dikeluarkan dengan niat yang baik bahwa jangan sampai karena perbedaan pilihan dalam Pemilu kemudian membuat keretakan di masyarakat.
"Jangan sampai terulang karena Pemilu kemudian muncul praktek politik identitas. Hasilnya sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa," harap Yandri.
Kedepankan Tabayun
Yandri Susanto juga mengajak semua pihak untuk mengedepankan tabayun dan husnuzon,
sehingga tidak menyuburkan penyebaran berita hoaks di masyarakat.
"Mari kita laksanakan Pemilu dengan mengedepankan politik santun. Kita kedepankan tabayun dan husnuzon dalam setiap persoalan yang ada. Sehingga tidak memberikan ruang adanya penyebaran berita hoax di masyarakat," tutup Yandri.
Advertisement
Tak Ada Maksud
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu menegaskan dalam pernyataannya, Zulhas tidak bermaksud melecehkan agama, namun mengungkap dampak dari pilihan pilpres 2024 yang begitu luar biasa.
"Jika video tersebut diikuti secara keseluruhan, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman, dan damai. Tidak ada sedikit pun maksud untuk melecehkan agama," kata Saleh lewat pesan tertulis, Rabu, 20 Desember 2023.
Menurut Saleh, Zulhas justru khawatir umat terpecah karena pilihan politik dalam pilpres 2024 merembet sampai ke praktik ibadah.
"Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat. Dalam konteks ini, Bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah," ujar Saleh.