Sukses

Panca, Ayah Pembunuh 4 Anaknya di Jagakarsa: Saya Menyesal, Kenapa Masih Dikasih Hidup

Padahal usai membunuh anaknya, Panca Darmansyah telah mencoba untuk mengakhiri hidupnya sebanyak lima kali.

Liputan6.com, Jakarta - Panca Darmansyah mengaku menyesali perbuatan kejinya yang dengan tega membunuh keempat anak kandungnya. Ia bahkan berujar ingin ikut tewas bersama anak-anaknya, dengan upaya bunuh diri.

“Sangat menyesal. Sebenarnya kenapa saya masih hidup aja sih mestinya saya juga ikut dengan anak-anak,” kata Panca saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

Padahal usai membunuh anaknya, dia telah mencoba untuk mengakhiri hidupnya sebanyak lima kali, sampai akhirnya upayanya dihentikan pada Rabu (6/12/2023).

“Iya benar (coba bunuh diri). Tapi ternyata saya masih dikasih kehidupan dengan lima kali percobaan. Ya untuk saat ini saya menyesal atas perbuatan saya,” tuturnya.

Adapun dalam kasus ini, Panca telah ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal pembunuhan berencana yakni 340 KUHP, ancaman hukuman paling berat pidana mati atau kurungan penjara seumur hidup.

Panca pun kini telah ditahan selama 20 hari ke depan, sejak Rabu (20/12) kemarin. Setelah status kejiwaannya dinyatakan sehat dan layak untuk mengikuti proses penyidikan oleh RS Polri, Kramat Jati.

 

2 dari 2 halaman

Motif Pembunuhan

Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap motif di balik kekejaman Panca Darmansyah tersangka kasus pembunuhan empat anak kandungnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, motif pembunuhan dilatarbelakangi rasa cemburu terhadap D istrinya. Fakta itu didapat setelah memeriksa sebanyak 13 saksi dan sejumlah barang bukti.

"Sudah kami amankan motif tersangka P ini melakukan perbuatan keji tersebut adalah karena cemburu, cemburu kepada istrinya saudari D," kata Ade Ary kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Namun demikian, Ade Ary tidak menjelaskan lebih detail terkait penyulut rasa cemburu Panca terhadap D. Sebab, saat ini proses penyidikan masih fokus terhadap kasus pembunuhan yang menimpa empat anak kandungnya.

"Ya sementara kami masih fokus pemenuhan alat bukti kasus pembunuhan ya," tuturnya.

Ade Ary menyebutkan, dari rasa cemburu tersebut lah berujung aksi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Panca kepada D hingga aksi pembunuhan kepada empat anaknya VA (6), SA (4), AA (3), dan AK (1).

"Sehingga akhirnya hari Sabtu pagi terjadi tindakan penganiayaan terhadap saudari D atau tindakan kekerasan dalam rumah tangga. Kemudian setelah saudari D dirawat di Rumah Sakit Pasar Minggu," kata dia.

"Akhirnya tersangka P memiliki ide untuk melakukan pembunuhan terhadap empat anaknya,” tambah dia.

Sampai akhirnya, Panca pun mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan melukai pergelangan tangan, menusuk perutnya memakai piso, diakhiri dengan memaku kedua tangannya.

"Perbuatan ini dilakukan yang sebelumnya sudah mencoba membuat pesan juga di handphone dan laptopnya," tuturnya.

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com