Liputan6.com, Jakarta - Kapal Bigetron GT-6 tenggelam saat berlayar dari Pulau Ambo, Kepulauan Bala-Balakang menuju Dermaga Sumare Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Kapal berpenumpang 37 orang itu sebelumnya sempat dilaporkan hilang kontak pada Rabu 20 Desember 2023 lalu.
Akibat peristiwa itu, dua penumpang meninggal dunia. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, Muhammad Rizal menyampaikan, kedua penumpang Kapal Bigetron GT-6 yang ditemukan meninggal dunia yakni seorang laki-laki bernama Jama dan perempuan atas nama Najmia.
Advertisement
Baca Juga
"Penumpang atas nama Jama ditemukan tadi pagi sekitar pukul 07. 00 WITA, sedangkan Najmia sekitar pukul 10. 00 WITA," kata Muhammad Rizal dilansir dari Antara, Kamis (2 1/12/2023).
Sementara dua penumpang kapal lainnya, lanjut dia, yakni seorang laki-laki bernama Ahmad dan perempuan bernama Kasiani masih dalam pencarian.
"Dua penumpang Kapal Bigetron GT-6 lainnya masih dalam pencarian, sementara 33 orang berhasil ditemukan selamat, dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar," kata Muhammad Rizal.
Ia menyampaikan pada kecelakaan Kapal Bigetron GT-6 itu tercatat 37 orang penumpang, sebanyak 33 orang berhasil ditemukan selamat, dua orang meninggal dunia, dan dua penumpang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
"Jadi, berdasarkan data terakhir, ada 37 penumpang Kapal Bigetron GT-6, dua ditemukan meninggal dunia, 33 orang selamat ,dan dua orang masih dalam pencarian," ucapnya.
Berdasarkan informasi, Kapal Bigetron GT-6 itu terbalik akibat dihantam gelombang tinggi dalam pelayaran dari Pulau Ambo Kepulauan Bala-Balakang menuju Dermaga Sumare Kabupaten Mamuju pada Rabu 20 Desember 2023 sore.
Hingga Rabu malam WITA Kapal Bigetron GT-6 tersebut belum diketahui keberadaannya. Kantor Mamuju yang menerima laporan kapal kehilangan kontak tersebut segera mengerahkan tim penyelamat untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.
Tim Rescue Basarnas bersama unsur SAR lainnya kemudian melakukan penyisiran pada jalur pelayaran kapal Bigetron GT-6, hingga akhirnya pada Kamis pagi, 33 penumpang selamat dan dua penumpang meninggal dunia berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulbar.
KM Reski Terbalik Dihantam Gelombang Tinggi, Tujuh Penumpang Meninggal Dunia
Kapal Motor (KM) Reski yang berlayar dari Pulau Pajennekang menuju Pangkajene, Sulawesi Selatan terbalik dihantam gelombang tinggi.
Sekretaris BPBD Pangkep, Muhammad Arsyad mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 2 Desember 2023 sekira pukul 14.00 Wita. Akibat peristiwa itu, 7 penumpang KM Reski meninggal dunia.
"KM itu dari pulau Pajennekang mau menuju ke daratan ke Pangkajene. Kejadian kurang lebih pukul 14.00 Wita," kata Arsyad dikutip dari kanal YouTube Liputan6, Minggu (3/12/2023).
Arsyad menambahkan, KM Reski mengangkut 17 penumpang dan awak kapal. Kapal tersebut terbalik setelah dihantam ombak tinggi dan hujan deras saat melewati perairan Pulau Balang Caddi. Menurut Arsyad, hingga kini 10 penumpang korban kapal terbalik sudah dievakuasi dalam keadaan selamat.
"10 orang korban sudah dievakuasi, kondisi selamat," ucap Arsyad.
Dalam video yang ditayangkan, sejumlah nelayan yang berlayar di dekat lokasi berupaya menyelematkan penumpang. Selama proses evakuasi diwarnai tangis histeris para korban selamat yang ketakutan.
Menurut laporan, kapal ini bermuatan 17 orang dengan rute Pulau Pajennekang menuju Pelabuhan Pangkep., KM Reski dihantaman gelombang tinggi saat hujan, sehingga mengakibatkan kapal oleng dan terbalik. 10 orang sempat diselamatkan oleh kapal-kapal nelayan yang melintas, sedangkan 7 lainnya tidak tertolong.
Advertisement