Liputan6.com, Jakarta - Bupati Kutai Barat, FX Yapan menyampaikan permintaan maaf atas kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan ajudannya terhadap sopir truk pengangkut minyak sawit mentah di kawasan Kinong, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, pada Rabu 20 Desember 2023.
Aksi penganiayaan yang dilakukan ajudan bupati Kutai Barat itu terekam kamera ponsel warga dan diunggah ke media sosial hingga kemudian menjadi viral.
Advertisement
Baca Juga
"Karena itu, saya atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah Kutai Barat, dan atas nama ajudan saya minta maaf karena suatu hal yang tidak seharusnya terjadi," ucap Yapan dalam konferensi pers di Kantor Bupati Kutai Barat, Barong Tongkok, dilansir dari Antara, Kamis (21/12/2023).
Menurut Yapan, kejadian pemukulan itu berawal saat rombongan mobil yang ditumpanginya bertemu konvoi lima truk pengangkut minyak sawit mentah. Saat itu rombongan mobil Bupati dalam perjalanan pulang kampanye dari Kecamatan Jempang tanpa pengawalan protokoler.
Menurut Yapan, mobilnya cukup kesulitan melewati rombongan truk pengangkut minyak sawit. Sebab, kata dia, truk tersebut berukuran besar dan lebar jalan yang dilalui cukup sempit.
Saat memasuki Simpang Damai, rombongan mobil Bupati Yapan meminta jalan kepada truk-truk angkutan CPO tersebut. Empat truk memberi jalan dengan sedikit menepi, namun truk terakhir yang dikemudikan Andri Rahman tetap melaju.
Sopir Bupati Yapan kemudian melambaikan tangan ke pengemudi truk CPO sebagai tanda minta jalan, sebab ada iring-iringan mobil ambulans di belakang mobil bupati. Kemudian mobil bupati tetap berusaha mendahului. Saat itu juga dari arah berlawanan muncul sebuah bus.
"Pas mau masuk (Jembatan) Kinong ada bus dari depan, lalu si Daniel (ajudan) melambaikan tangan supaya truk CPO memberi jalan, sementara bus sudah berhenti. Tapi, begitu kami mau masuk menyalip, dihajarnya lagi. Hampir digulung (ditabrak) dia," tutur Yapan.
Yapan menambahkan, truk CPO yang dikendarai korban tidak mengurangi kecepatan dan tetap di jalurnya sehingga membuat mobil yang ditumpanginya berhenti. Truk CPO yang dikemudikan Andri Rahman juga berhenti.
Lalu ajudan serta Bupati Yapan ikut turun ingin menegur sopir truk CPO. Tetapi, saat ditegur, menurut Yapan, sopir truk CPO malah marah-marah. Ajudan bupati kemudian emosi dan meminta sopir truk CPO turun dari kendaraannya hingga kemudian terjadilah penganiayaan tersebut.
"Karena Daniel ini emosi akhirnya terjadilah sesuatu yang tidak kita inginkan. Saya juga keluar melerai terus ada kemenakan saya juga keluar melerai. Tapi, dia sempat ditendang Daniel (ajudan). Kalau sampai terjadi (kecelakaan) enggak ketemu kita hari ini," ujar Yapan.
Meski begitu, Yapan mengaku, kedua belah pihak sudah saling memaafkan dan menandatangani surat pernyataan damai pada Kamis (21/12/2023).
Â
Viral Ajudan Bupati Kutai Barat Aniaya Sopir Truk, Kepala Korban Ditendang Berulang Kali
Seorang sopir truk terkulai lemas setelah dianiaya oleh orang tak dikenal di Jembatan Kinong (Jengan Danum), Kutai Barat Kalimantan Timur. Peristiwa itu viral di media sosial.
Salah satunya diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ke akun media sosial Instagram pribadinya.
Terlihat, seorang pria berbadan tegap mengenakan kaus polo hitam menghampiri truk tronton yang sedang berhenti. Ia kemudian membuka pintu dan menarik tangan sopir truk sampai tersungkur. Tak hanya itu, pria itu juga melepaskan tendangan ke arah kepala sopir berulang kali.
Sementara itu, pria lain yang diduga Bupati Kutai Barat menghalangi pria itu agar menghentikan aksi brutalnya. Tak lama setelah itu, mereka berdua menuju ke mobil dan meninggalkan lokasi.
Kejadian itu pun menyedot perhatian warga sekitar. Mereka mencoba menolong si sopir yang sudah dalam kondisi lemas.
Terkait kejadian itu, Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo, membenarkan adanya kejadian itu. Saat ini, pihaknya masih mencari tahu kronologi kejadian secara rinci.
Namun, Yusuf mengatakan terduga penganiaya itu merupakan oknum TNI yang merupakan ajudan dari Bupati Kutai Barat. Kasus ini pun diserahkan ke Kodim setempat.
"Iya betul, Pak. Kami masih mencari data. Namun, yang bisa kami berikan adalah informasinya dari anggota kami di tempat ajudan Pak Bupati. Yang bersangkutan anggota TNI, sehingga penanganan diserahkan ke Kodim. Kami masih cari tahu kronologinya," jawab dia, Kamis (21/12/2023).
Advertisement