Sukses

Pengamat Birokrasi: Dipimpin Gibran Solo Layak Jadi Kota Percontohan Nasional

Ia sengaja melakukan interaksi dan melakukan wawancara lebih dari 50 orang dalam 2 kali kunjungannya ke Solo sebulan belakangan.

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Birokrasi Varhan Abdul Aziz mengungkapkan kekagumannya bahwa Solo layak menjadi Kota Percontohan Nasional ketika dipimpin oleh Gibran saat ini. Kondisi ini ia rasakan ketika berkunjung langsung dan melakukan penelitian ke Kota Solo beberapa hari yang lalu.

Ia sengaja melakukan interaksi dan melakukan wawancara lebih dari 50 orang dalam 2 kali kunjungannya ke Solo sebulan belakangan. Varhan menyampaikan atsmosfer yang terasa di Solo seperti kekompakan yang kuat antara Pemerintah sebagai pelayan dengan rakyat sebagai yang dilayani.

"Yang paling terasa adalah bagaimana masyarakat Solo secara serempak merasakan perubahan signifikan yang cepat di masa kepemimpinan Mas Walikota Gibran." Ungkapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP KNPI ini menilai bahwa testimoni berharga masyarakat Solo takkan lahir tanpa pengalaman langsung yang mereka rasakan.

"Kebanyakan mereka mengatakan Solo menjadi lebih ramai, banyak festival yang diadakan menjadi triger Solo dilirik untuk didatangi, Pariwisata jadi berkembang bahkan mereka yakin Solo sedang menuju jalur untuk setara dengan Yogyakarta, dari awalnya Kota Transit, menjadi Kota Destinasi." Jelas Varhan.

Ia melanjutkan bahwa masyarakat solo yang ia wawancarai meyakini bahwa dengan hal tersebut ekonomi Solo secara kasat mata berkembang.

"Faktanya data mengatakan pertumbuhan Ekonomi Solo menurut BI antara 5.6%-5.9% bahkan tahun lalu 6.25% , lebih tinggi dari Jateng malah, dan secara nyata masyarakat merasakan pembangunan dan peningkatan yg ada di Solo, jadi lebih termotivasi, penghasilan relatif bertambah dan biaya hidup tetap murah, hal ini yang menjadi keunikan sendiri di Solo, menurut banyak anggota masyarakat yang saya wawancara , satu juta rupiah sudah cukup untuk hidup sendiri di Solo." Ungkapnya.

Pembangunan yang masif, menurut Varhan, terbaca dari ungkapan masyarakat "Pembangunan Flyover Purwosari, revitalisasi kawasan Stadion Manahan, Pembangunan Masjid Syekh Zayed, Pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Putri Cempo, Revitalisasi Koridor Singosaren Gatsu hingga Kraton Mangkunegaran, Pembangunan Solo Safari Zoo, Integrasi Trans Jateng di Solo, Pembangunan Rel Layang Simpang Joglo, Revitalisasi Pasar-pasar, Penyempurnaan Sentra Mebel Gilingan, Lokananta , pembangunan yang dilakukan jadi bukti!" serunya.

 

2 dari 2 halaman

Iklim Toleransi

Varhan juga merasakan langsung iklim toleransi yang amat kuat di Kota Solo ketika mengunjungi Balai Kota Surakarta dimana ornamen natal dipajang menghiasi kemeriahan Pusat Kota.

"Buat saya iklim toleransi ini menjadi hangat. Banyak pengunjung ke pusat kota menikmati kemeriahan kota, mereka mengungkapkan urusan ibadah kita masing2 namun saling bahu membahu dalam kerukunan. Ketika peringatan hari besar Islam, Hindu, Budha, Konghuchu, Imlek pun ornamen kota akan menyesuaikan dan pemeluk agama lain ikut saling menghargai, hal ini kuat terjaga dan adil di masa Mas Gibran," pujinya.

Varhan yang juga alumni Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia ini juga mengapresiasi kecepatan penanganan aduan masyarakat oleh Gibran.

"Masyarakat bercerita kalau ada aduan di medsos, Mas Wali langsung mention ke Dinas Terkait dan langsung whoozsh dikerjakan, jadi seperti tanpa sekat dengan warga. Sama seperti pola Kantor Walikota di Balai Kota yang tanpa pagar, warga bebas lesehan didepan halaman walikota yang eksotis terasa sekali rumah rakyatnya." Ungkapnya..

Terakhir Varhan menekankan bahwa semua Kota pada dasarnya bisa menjadi seperti Solo bila ada good will yang kuat dari seorang pemimpin.

"Bukan tentang siapa orangnya, anaknya siapa tapi bagaimana pemimpin mau bekerja, dengan kesan positif ini, selama 3 tahun Mas Gibran menjabat, menjadi gambaran kelayakan ia untuk bisa memimpin di Level Nasional. Setelah Nanti Mas Gibran terpilih, akan menjadi pemicu akselerasi kepemimpinan muda lainya di Indonesia tentunya." Tutup Menpora DPP LIRA ini.