Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi dengan magnitudo 4,8 kembali menguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Disebutkan, pasca gempa tersebut, sudah lebih dari satu kali terjadi susulan.
Berdasarkan rilis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah terjadi 3 kali gempa susulan.
Baca Juga
“Hingga pukul 20:55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempabumi yang dirasakan di wilayah ini,” demikian kutipan keterangan dari BMKG.
Advertisement
BMKG juga menyebut, gempa yang terjadi termasuk bagian dari gempa dangkal.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat,” demikian seperti dikutip.
Meski demikian, pihak BMKG meminta agar masyarakat tak panik terhadap gempa dengan Skala Intensitas III - IV MMI di wilayah Sumedang tersebut.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” demikian.
Gempa Sumedang Capai Magnitudo 4,8
Gempa bumi kembali menguncang wilayah Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Kali ini dengan magnitudo 4,8.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa terjadi pada pukul 20.34 WIB yang berlokasi 6.85 Lintang Selatan dan 107.94 Bujur Timur dengan kedalaman 5 kilometer.
“Pusat gempa berada di darat 2 kilometer Timur Laut Kabupaten Sumedang,” demikian seperti dilansir dari laman BMKG.
Advertisement
Gempa Sempat Terjadi di Siang Hari
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 4,1 mengguncang wilayah Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). Gempa yang terjadi pada pukul 14.35 WIB itu berlokasi di wilayah Sumedang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut berlokasi 6.85 LS - 107.93 BT.
“1 km Timur Laut Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan kedalaman 7 Km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Minggu (31/12/2023).
Dia mengungkapkan, gempa dirasakan di Sumedang, Cileunyi dan Cicalengka II-III MMI. Di Garut II MMI.
"Gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dipicu aktivitas sesar aktif," kata dia.