Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan adanya potensi hujan disusul petir dan angin kencang yang bakal terjadi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, pada esok hari, Rabu, 3 Januari 2024.Â
Kondisi cuaca tersebut diperkirakan BMKG terjadi pada sore hingga malam, sedangkan pagi hari diselimuti awan tebal dan hujan intensitas ringan.Â
Baca Juga
"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat yang dapat terjadi di sebagian wilayah Jaktim dan Jaksel pada sore menjelang malam hari," kata BMKGÂ diperingatan dini cuaca besok, Rabu.
Advertisement
Sementara, untuk kota disekitaran Jakarta yang merupakan daerah penyangga yang meliputi Bogor, Depok, dan Bekasi diprediksi cerah berawan, pada Rabu pagi. Sedangkan cuaca langit pagi di Kota Tangerang dilaporkan berawan.Â
Sama halnya dengan Jakarta, BMKG kembali memperingatkan adanya potensi hujan lebat diselingi petir dan angin kencang untuk sebagian Kota Depok, Bogor, dan Bekasi. Ada pun kondisi cuaca ini diprediksi akan terjadi pada pagi hingga dini hari.Â
"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada rentang waktu pagi, siang hingga malam, dan dini hari di sebagian wilayah Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi," jelas BMKG. Â
Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Hujan Ringan |  Berawan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Berawan Tebal |  Berawan Tebal |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |  Berawan Tebal |
 Jakarta Timur |  Berawan Tebal |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Jakarta Utara |  Berawan Tebal |  Berawan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Berawan |  Cerah Berawan |  Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Sedang |  Berawan |
Depok | Cerah Berawan | Hujan Sedang | Berawan |
Bogor | Â Cerah Berawan | Â Hujan Sedang | Â Berawan |
 Tangerang |  Berawan |  Berawan |  Berawan |
Prediksi BMKG El Nino Berakhir Februari 2024
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino moderat diperkirakan akan berakhir pada Februari 2024. Walau demikian, Indian Ocean Dipole (IOD) positif diperkirakan akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
Dalam webinar bertajuk Kapan Musim Hujan akan Datang yang diselenggarakan pada 28 Oktober 2023, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan, "(El Nino) pada level moderat hingga bulan Desember, Januari, Februari 2024."
Namun, ia menekankan bahwa hujan lebat tidak selalu menjadi tanda berakhirnya El Nino, dan perlu dilakukan analisis menyeluruh untuk memastikannya.
El Nino sendiri adalah fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Pemanasan ini dapat menggeser pusat pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik, menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia.
Pada saat berakhirnya El Nino, suhu muka laut yang mulai mendingin dapat mengembalikan pusat pertumbuhan awan ke wilayah Indonesia, meningkatkan curah hujan. Perlu diingat bahwa El Nino merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim global.
Melansir dari jurnal Universitas Sriwijaya, El Nino merupakan peristiwa penyimpangan suhu akibat pemanasan global.
Pada kondisi tertentu, air laut panas dari Indonesia dan Amerika Tengah bertemu, menciptakan massa air panas yang menyebabkan musim kemarau panjang di Indonesia. Pemahaman tentang dinamika El Nino dan dampaknya menjadi kunci dalam memahami perubahan pola cuaca yang terjadi, seperti cuaca yang tidak menentu di akhir tahun 2023 ini.
Advertisement
Prediksi BRIN El Nino Berakhir Maret 2024
Situasi cuaca yang tidak menentu di Indonesia saat ini disebabkan oleh dampak fenomena El Nino, seperti yang dijelaskan oleh Edvin Aldrian. Edvin mengungkapkan bahwa meskipun sudah memasuki bulan Desember yang lazimnya menjadi awal musim hujan, kondisi hujan masih rendah dan puncak musim hujan terasa mundur.
Anomali cuaca di akhir tahun 2023 ini adalah hasil dari pergeseran puncak musim hujan yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino. Pakar meteorologi tersebut menjelaskan bahwa cuaca panas masih akan terus dirasakan, dan musim hujan yang seharusnya sudah dimulai bisa mengalami keterlambatan.
Edvin memproyeksikan efek dari El Nino diharapkan akan berakhir pada akhir Maret 2024 mendatang, sehingga kondisi anomali cuaca dapat mereda.
Ia menyatakan, "Hawa panas masih sangat terasa. Saat ini belum musim hujan. Kita masih berada di tengah musim kemarau yang memanjang." Dampaknya, durasi musim hujan menjadi semakin pendek.
Pakar tersebut juga merinci bahwa biasanya bulan Januari merupakan puncak musim hujan di sebagian wilayah Jawa, tetapi intensitas hujan mungkin tidak sesuai dengan pola yang biasa terjadi.
Fenomena El Nino memengaruhi perubahan pola musim, membuat musim hujan lebih lambat dan durasinya semakin singkat. Edvin mengingatkan meskipun intensitas hujan bisa kurang dari biasanya, situasi ini diharapkan dapat kembali normal setelah berakhirnya efek El Nino.