Sukses

Sebut Semua Kota Alami Kemacetan, Jokowi: Transportasi Umum Harus Terus Didorong

Jokowi mencontohkan banyaknya pro dan kontra saat pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, dia meyakini pembangunan transportasi umum dapat mengurangi kemacetan.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan semua kota di Indonesia saat ini mengalami kemacetan karena maraknya penggunaan kendaraan pribadi. Oleh sebab itu, Jokowi menekankan transportasi umum harus terus didorong untuk mengurangi kemacetan.

"Sekarang ini macet hampir ada di semua kota. Macet karena semua orang menggunakan kendaraan pribadi, mobil pribadi, sepeda motor, yang sangat banyak sehingga keluhan-keluhan itu harus di jawab," jelas Jokowi saat meresmikan Terminal Tipe A Purworejo Jawa Tengah, Selasa (2/1/2023).

"Kota kecil pun sekarang sudah macet. Sehingga transportasi masal, transportasi umum perlu terus di dorong," sambungnya.

Dia menyampaikan saat ini Jakarta sudah memiliki berbagai moda transportasi umum seperti, MRT, LRT Commuter Line, hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Kendati ada yang belum selesai dan masih terjadi kemacetan, Jokowi mengatakan tak mudah membangun transportasi umum.

"Ini kerja pemerintah kejar-kejaran dengan kemacetan di semua kota. Tidak mudah tetapi kita harus berani membangun sarana dan prasarana yang mendukung transportasi masal dan transportasi umum," tuturnya.

Jokowi mencontohkan banyaknya pro dan kontra saat pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, dia meyakini pembangunan transportasi umum dapat mengurangi kemacetan.

"Meski banyak pro dan kontra misalnya pembangunan kereta cepat, tetapi pembangunan kereta antar Jawa ini pada suatu saat kotanya akan tersambung menjadi aglomerasi yang mau tidak mau kalau transportasi masalnya tidak terbangun akan stak macet. Dan itu bisa terjadi kalau itu tidak kita bangun. Misalnya, di Jakarta mau keluar rumah mau ke jalan sudah mentok macet," kata Jokowi.

 

2 dari 3 halaman

Jokowi: Image Terminal Bus Adalah Preman Kini Sudah Hilang

Jokowi pun menyambut baik pembangunan empat terminal yakni, Terminal Purworejo, Terminal Mendolo di Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo di Kota Madiun, dan Terminal Patria di Kota Blitar. Menurut dia, keberadaan empat terminal ini dapat meningkatkan konektivitas antar daerah.

"Kalau dulu terminal bus image-nya adalah preman, ini sudah hilang. Terminal bus adalah tempat pelayanan juga memberikan dukungan kepada peningkatan ekonomi UMKM harus semua terlibat di dalamnya," pungkas Jokowi.

Dia pun meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga memperhatikan terminal-terminal bus di kota lain. Jokowi ingin semua terminal bus di Indonesia dibangun dengan bagus dan memiliki standar yang sama.

"Saya minta Pak Menhub di kota lain juga di lihat agar terminal yang bagus, tidak hanya di Purworejo saja, tidak hanya Wonosobo saja, Blitar, Madiun, agar semua kota di seluruh Tanah Air memiliki standar yang sama," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Agenda Jokowi di Jawa Tengah

Usai meresmikan terminal, Presiden Jokowi diagendakan menuju Kabupaten Cilacap dan meninjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) RDF Jeruklegi.

Selanjutnya, Jokowi akan mengecek persediaan beras dan membagikan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat di Gudang Bulog Gumilir.

Sementara di Cilacap, Jokowi juga direncanakan menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat yang akan digelar di Gedung Tenis Indoor Premium Pertamina. Pada siang hari, dia akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Banyumas.

Di Kabupaten Banyumas, Jokowi akan menuju Jembatan Tajum Margasana untuk meresmikan jembatan tersebut berikut dua jembatan lainnya, yakni Jembatan Tajum Karangbawang dan Jembatan Jurug B Surakarta-Karang Anyar.

Pada sore hari, Jokowi akan memberikan pembinaan kepada para petani se-Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di GOR Satria.

Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Rudi Saladin, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Ahmad Luthfi.